Untukmu.....
Maaf, jika surat bodohku ini sangatlah tak berguna. Aku hanya ingin kamu mengetahui bagaimana perasaanku sekarang.
Dan jawabannya.
Masih sama. Aku masih mencintaimu.
Mencintai segala kenangan yang entah kapan, dan bisa-bisanya membuat tertawa.
Kenangan yang aku sendiripun tak tau jika banyak sekali.
Hay?
Aku rindu, boleh?
Kata itu yang dulu selalu kuucapkan bila kamu sudah bosan. Tapi sekarang itu semua hanyalah ucapan dalam hati, yang tak pernah tersuarakan lagi. Sebab, akan menyakitkan jika tau jawaban yang kamu beri.
Harapan-harapan yang kamu timbulkan ternyata berpengaruh padaku. Sekarang, aku jadi menyalahkanmu yang sudah berkata manis. Seharusnya aku tau diri, omonganmu itu tak pantas kudapatkan.
Terimakasih, paling tidak aku bisa merasakan bahagia selama 3 tahun ini. Bahagia 3 tahun pun tak dapat kamu pertimbangkan untuk masalah kita.
Sudahlah, ternyata aku banyak omong. Cukup sampai sini aku menulis surat bodoh ini. Selamat tinggal hal terindah
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Perasaanku
PoésieSebuah perasaan yang tak pernah terkikis waktu. Perasaan yang tak pernah tega melepaskan. Perasaan yang sulit dijabarkan kata namun selalu disimpan dalam dada.