Kapan kau mencintai ku?

886 67 9
                                    

Pagi yang sunyi pun datang seperti biasa di pagi harinya, tetapi ada yang berbeda di pagi hari ini. Laki laki tampan itu keluar dari kamarnya siap dengan tuxedo untuk segera berangkat. Ia tidak melihat sarapan yang ada biasanya sudah di buat oleh istri sementaranya itu, dan ia juga tidak melihat batang hidung istrinya tersebut.

"yakk! Soeun-si!!!!!!" Teriaknya di pagi hari
Tetapi tidak ada yang merespon, membuatnya semakin marah.

Minho pun langsung mendekati kamar yang di dalamnya terdapat wanita yang tidak ia cintai, ia membukanya paksa dan di lihat wanita itu tergeletak di lantai dengan mata yang sembab, muka yang pucat dan tangan yang masih terluka.

  "Yak! Cepat bangun, dimana sarapan ku! Aku lapar!" Sambil menendang kaki soeun.
"Aishhhhh! Pabbo! Cepatlah, kau tidak perlu berpura pura lemah!!!"

Akhirnya soeun pun berdiri dengan lemah, memang dia terlihat sakit dan sangat lemah.
"Cepat buatkan ku sarapan pagi!!!" Pergi meninggalkan wanita lemah itu.

Soeun membuatkan kopi kesukaan minho dan beberapa roti kesukaannya, minho memandangi wanita itu.
"Apakah benar ia sakit?" tetapi ego yang membuatnya seperti orang yang tidak memiliki rasa kemanusiawan.

Minho dengan lahap memakan sarapannya tetapi mata nya tetap memandangi wanita yang berdiri di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minho dengan lahap memakan sarapannya tetapi mata nya tetap memandangi wanita yang berdiri di depannya. Hatinya merasa kasihan dengan wanita ini tetapi ia terlalu egois dan gengsi untuk berbuat baik ke istrinya itu.

"Kau sakit?" Tanya minho ketus.
" tidak tuan, saya tidak sakit."
"Oh, Bagus kalau seperti itu."

Minho beranjak dari kursinya, mengambil salah satu obat luka. Dan segera melemparnya ke arah soeun.

"Kau pakai itu, aku tidak ingin eomma dan appa melihatnya."

Laki laki itu langsung meninggalkan soeun untuk berangkat ke kantornya seperti hari biasanya. Setelah mengobati luka di tangannya, wanita ini pun langsung mengerjakan pekerjaan rumahnya seperti biasa. Terdengar suara bell, bertanda bahwa ada seorang tamu yang akan datang.

"Eommanim anyeonghaseo! Silahkan masuk" yang tidak lain adallah mertuanya yang datang pada saat itu.
"Ne sayang, gomawo" mereka duduk di ruang keluarga yang biasa dipakai minho untuk bersantai menikmati acara televisi, menghilangkan penatnya ketika berada di kantor.
"Suami mu sudah berangkat?"
"Ne eomma, sudah 1 jam yang lalu mungkin."
"Kau terlilah pucat soeun-a, kau sakit? Dan kenapa tangan mu? Apakah minho yang melakukannya? Apakah firasatku benar?"
"Anniyo eomma, gwenchana. Mungkin hanya kelelahan saja."
"Badan mu sangat panas soeun! Kau harus ke dokter!" Sambil menaruh tangannya di kening wanita cantik itu.
"Aku tidak apa apa eomma. Gwenchana! Lagi pula tadi aku sudah meminum obat yang dokter berikan, semalam minho oppa membawa ku ke dokter" bohongnya.
"Aku lega kalau kau sudah ke dokter sayang, apakah kau hamil?!"

I love you Mr. Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang