I love you Mr. Lee

Apakah dia mengandung?

Sudah pukul 10:00 pm seorang istri menunggu sang suami pulang dari kantornya. Tetapi sang suami tidak menampakan batang hidungnya sama sekali.
Akhirnya wanita itu tak terasa terlelap di kursi meja makan yang ia duduki. Bell apartement berbunyi soeun langsung berlari dan membuka kan pintu.
Minho yang benar benar mabuk di rangkul oleh sang sahabat Kim woobin, woobin sangat terpanah melihat seseorang yang membukakan pintu, apakah ini soeun yang sering di ceritakan sahabatnya?. Ketika mereka menikah woobin tidak menghadirinya karna ia sedang ada keperluan bisnis di prancis.

"Anyeonghaseo, apakah kau istrinya?"
"Ne anyeonghaseo, apakah dia mabuk?"
"Yaa, suami mu ini mabuk. Akan ku bawa ia ke kamarnya."

Woobin membantu soeun untuk membawa minho menuju kamarnya, memang terlihat wajah yang sangat khawatir yang soeun tunjukan.

"Dia sangat mabuk tadi, oh ya. Naneun kim woo bin imnida. Aku sahabatnya minho"
"Anyeonghaseo, naneun lee so eun imnida"
"Hahaha, lee? Bahkan kau mengganti marga mu? Kim soeun benarkan nama mu?. Aku tau cerita semuanya soeunsii tentang pernikahan sementara kalian"
"Ne?" Soeun pun terkejut.
"Kau terlalu cantik, untuk di sakiti oleh laki laki itu. Kalau begitu aku pergi! Annyeong!"

Dia wanita yang cantik dan terlihat baik. Mungkin minho rela jika nanti aku memilikinya. Ucap laki laki itu dalam hati.

Soeun memberanikan diri masuk ke kamar minho, ia melepaskan sepatu dan kaus kaki yang suaminya pakai. Ketika soeun ingin pergi dari kamar, ada yang menarik tangannya hingga ia mendekati orang yang menariknya.

Tidak lain suaminya itu yang masih setengah pengaruh alkohol, lantas membuat soeun terkejut. Karna memang mereka saling bertatap, jarak wajahnya sangat dekat hingga ia bisa mencium bau alkohol suaminya itu.

"Kau mau kemana wanita jalang?. Hmm? Apa yang kau lakukan di kamar ku ini?. Ahh! Aku tau kau ingin menggoda ku?!!" Senyumnya.

"Anniyo tuan, saya hanya ingin mengambil sepatu anda."

"Kau sangat pintar untuk berbohong eoh?. Kau sudah masuk ke kandang yang salah sayang?" Sambil mengelus rambutnya.

"Saya mohon tuan, lepasin"

"Tidakan. Sayang"

Minho mencium bibir dengan kasar, soeun meneteskan air matanya. Tiba tiba minho menapar pipi mulusnya.

"Kenapa kau menangis eoh? Kalau kau seperti itu akan lebih sakit sayang!"

Minho sangat menikmati aktivitas yang ia lakukan dan mengambil keperawanan sang istri, berbeda dengan sang istri yang menangis karna siksaan yang ia rasakan.