Part 1. Heart

835 76 21
                                    

Note :: Sudut pandang cerita dari Wonho


Udara malam ini menurutku cukup dingin, tidak seperti biasanya. Secangkir kopi susu tak berhasil membuatku hangat. Apakah badanku demam? Atau memang sungguh dingin? Aku tak tahu.

Sudah dingin, sepi pula di rumah ini. Mereka semua melakukan aktivitas di ruang masing-masing. Kecuali hanya aku saja yang duduk di ruang tv dekat dengan kamar sang maknae, Changkyun.

Meskipun aku tinggal satu rumah sewa dengan Jooheon, Changkyun dan Kihyun. Mereka hanya mau kumpul kalau ada yang bawa makanan. Terkadang heran, mereka ini manusia atau sekumpulan kucing sih?

"Won, sendirian aja?"

Aku menoleh pada si pemanggil suara dengan menatapnya datar. Ia duduk berhadapan sambil membawa sebuah buku cukup tebal. Chicken Soup ? Ah~ bacaan yang cukup berat menurutku.

"Enggakkkkk~ Aish! udah tau kelihatan sendirian gini, masih aja tanya"

"Ya kan sapa tau gitu" sahutnya cekikikan.

"Terserah kamu lah Ki, terserah~"

Perkenalkan, dia adalah Kihyun, teman satu kelas dan satu sekolah denganku. 'Ibu' di rumah ini, selalu mengurus semua kebutuhan dan kebersihan. Suka mengomel kalau ada yang memberantaki rumah dan juga pelit dalam pengeluaran.

"Marah?"

"Tanya lagi ni orang, terserahlah" aku menyuruhnya untuk pergi meninggalkanku daripada harus menjadi gila karena meladeni pertanyaan gak jelas darinya.

"Hahahahhahaha, sorry Won, kan tanya doang" dia tertawa geli melihat ekspresiku.

"Kalau tanya tuh dilihat dulu jangan asal tanya doang,heeehhh~"

Beginilah kalau ngobrol dengan Kihyun pasti bawaannya emosi jiwa mulu. Dia masih cekikikan karena ingat kejadian barusan. Aku hanya mendengus kesal sambil menyesapi kopi susu ku lagi.

"Won, won~"

"Aku ini hyung mu tau, panggil Wonho hyung "

"Beda bulan doang"

"Sekali lagi, terserah kamu Ki"

"Hehehe, sensitif amat kamu. Ada apa?"

"Tak apa. Hanya udaranya dingin buat gak enak badan, memang dinginkan?" Tanyaku memastikan apa yang kurasa sedari tadi.

"Memang. Makanya aku pakai baju lengan panjang"

"Resiko tinggal di negara empat musim ya begini"

"Hahaha, kan seru. Bisa merasakan empat musim berbeda. Oh iya, besok aku pergi bareng sama kamu ya"

"Kenapa?" Dahiku mengerut mendengar permintaannya, masalahnya aku selalu datang kesiangan beda dengannya yang selalu stand by lebih awal.

"Ingin telat aja datangnya, sekali-kali dihukum "

"Alasan macam apa itu? Yasudah, pokoknya jangan salahin aku kalau beneran telat ya besok"

"Iya, tenang aja. Aku mau buat kopi susu juga deh"

Dia berjalan menuju dapur, entah kenapa ada sesuatu yang terlupakan. Setelah ku menatap gelasku, aku baru sadar kalau memang ada yang kurang.

"Ki! Susunya habis barusan"

"Hah?! Kenapa gak beli sekalian kemarin?"

"Lupa. Itu kan urusan Jooheon sama Changkyun. Mereka tugasnya beli bahan makanan sebulan kan?"

White L.O.V.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang