Part. 3 - Right

339 62 11
                                    

Berhari-hari aku menunggu kabar dari Kihyun tentang informasi Hyungwon menyukai seseorang tapi belum kunjung ada sampai sekarang. Orang yang kucurigai ada beberapa seperti J-Hope, Jimin, Eun Woo terutama Mingyu.

Kenapa yang mendekati Hyungwon-ku semuanya harus tampan?!! Aku merasa kalah saing total dengan para pesaing yang tampangnya melebihiku, tapi lupakan J-Hope, dia bukan masuk kedalam daftar yang harus kutakuti.

Kini rasanya aku seperti penagih hutang ke Kihyun karena harus menanyakan hal yang sama bahkan saat dirumah sekalipun.

Aku dan Kihyun berpapasan di dapur karena aku merasa sangat haus. Si makhluk kecil itu nampak kaget dan berpura-pura tak melihat sambil berjalan agak cepat. Aku hanya berdiam diri saja sampai dia berjalan tepat disampingku.

"Terburu-buru?" ucapku sedikit bersandar ke dinding sambil menoleh kedirinya yang agak canggung.

"O-oh hai, Wonho! Ahahahahaha"

"Pheewww~ mau kabur?"

"K-kata siapa yang kabur? Aku sudah selesai di dapur"

"Selesai atau melarikan diri?"

"Tentu saja selesai" jawabnya sambil tersenyum kaku.

"Jadi kapan aku bisa dapat info terbarunya?"

"Itu... tenang saja! Masih dalam tahap proses. Kamu tau kan kalau mencari informasi itu tidaklah cepat"

"Proses atau gak dapat info?"

"P-proseslah~ ahahahaha.. mm, aku langsung ke kamar ya, bye~~"

Aku hanya memandang punggung mungil Kihyun yang sudah menghilang dari balik pintu kamarnya. Helaan nafas yang bisa kulakukan saat mendengar jawaban yang sama dari sahabat mungilku itu.

"Seseorang yang dia suka?" gumamku memandang jendela yang menghadap ke belakang halaman rumah.

Sinar matahari sore begitu terik hingga menyilaukan pemandangan seperti dirinya yang selalu menyilaukan pandanganku. Meski ada beberapa kekurangan tapi aku selalu menganggap bahwa itu tak ada. Hanya ada kesempurnaan saja yang aku lihat.

*******



"Hei! Bocah jelek! Masih belum kapok juga?!" teriak siswa bertubuh kurus di sepanjang lorong kelas yang sepi.

"Sepertinya hukuman kita masih ringan buat dia" ucap rekannya agak gemuk disamping kirinya.

"Dia meremehkan kita rupanya" sahut teman di samping kanannya tertawa licik.

"Kumohon~ aku tidak melakukan apapun~" pintanya memelas yang kuyakini adalah korban keusilan mereka lagi.

"Bohong!!"

Buuugghhh!!

"Arrgghhh!! A-aku tidak berbohong~"

"Hahahaha, lihatlah wajahnya. Ingin kuhancurkan dia sekarang juga"

"Boleh juga, rasakan ini!!"

"Arrgghhh! Amp-- aarrghhh!!"

Siswa bernama Jooheon yang aku tolong saat itu kembali dikerjain, namanya yang sama dengan rekan serumahku benar-benar menarik perhatian. Meski namanya sama tapi sifatnya sangatlah berbeda, ia begitu lemah tidak seperti Jooheon si mata sipit bagai madu itu, ada yang mengganggu maka langsung dihajar.

"Tidak melakukan apapun?! Hei! Kau diam-diam mendekati Hyungwon lagi kan?!" 

"Tidak! Aku tidak mendekati dia! Arrgghhhh!!" ucapnya membela diri sambil menelungkup berlindung dari tendengan salah satu dari mereka.

White L.O.V.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang