Langit begitu murung disiang hari yang sebelumnya nampak cerah. Pria berumuran muda dengan malasnya menatap jendela luar kelas, pelajaran terakhir membuat konsentrasinya menurun apalagi suasana mendung seperti sekarang.
Beberapa ada yang tertidur, beberapa ada mengobrol, dan beberapa ada yang memainkan ponselnya. Ia bukan salah satunya, pelajaran tetap ia perhatikan hanya saja perasaannya sangat bosan.
Lee Hoseok, siswa biasa dari sekolah biasa hanya bisa memaksakan diri agar terus belajar demi masa depan yang cerah serta kemauan sang ibu tersayang. Berangkat sekolah, belajar, pulang sekolah, kerja parttime dan kembali ke rumah kecilnya. Itu dilakukan setiap hari hingga hari jumat, sisanya digunakan kerja parttime di tempat lain dan istirahat penuh.
"Bosan~ bosan~ bosan~" gerutunya mengerecutkan bibir, tak peduli teman di sampingnya melirik aneh. Kembali ditatap langit mendung itu dan pikirannya melayang entah kemana menghiraukan penjelasan guru di kelas.
Perbincangan dirinya dengan Hyungwon kemarin, orang yang tak sengaja ia tolong membawanya kedekatan hingga sekarang. Pria tampan dan tinggi bak pangeran negeri dongeng, mengisi pikirannya saat ini.
Pikiran kacau, sungguh kacau. Andai saat itu dia tidak bertanya mungkin sekarang tak akan terasa sekacau ini. Berulang kali menghela nafas mencoba melupakan namun itu percuma, malahan hatinya terasa perih serta perasaan aneh ini makin nampak.
"Hooo~ dia mirip denganku!" Seru Hoseok ceria di dalam mobil seperti biasa.
"Siapa?" tanya Hyungwon kebingungan.
"Laki-laki yang ada di dalam dompet kakak" Senyuman diwajah Hyungwon begitu terpaksa tanpa menanggapi ucapan Hoseok tadi.
"Jangan-jangan itu aku ya?" tebak Hoseok memajukan wajahnya menggoda Hyungwon kemudian terkekeh geli.
"Dia. . . Kekasihku"
Perlahan cekikikan Hoseok mereda berganti dengan tawa canggung, entah kenapa didasar hatinya ada rasa kecewa mendengar jawaban singkat pria manis nan tampan di sampingnya. Sekali lagi ia menatap wajah Hyungwon mencari kebohongan, namun sama sekali tak ditampakkan, hanya wajah serius menghiasi wajah manisnya itu.
"K-kukira itu. . . aku, hahaha, sangat mirip"
Hyungwon masih terdiam tak menanggapi ucapan bocah mungil nan polos itu terduduk kaku disampingnya. Matanya melirik sebentar kemudian kembali fokus menyetir.
"Besok pulang seperti biasa kan?" tanya Hyungwon mengalihkan pembicaraan.
"Iya, seperti biasa" jawab Hoseok menunduk memainkan jemari.
"Aku jemput seperti biasa"
******
Aroma khas tempat itu lagi tercium pekat ke indera penciumannya, meski cuaca sekarang tak begitu cerah dan tak begitu mendung, tatapannya tak pernah lepas dari deburan ombak yang menghampiri dirinya.
Ia menikmati lautan tenang dihadapannya, tak peduli bagaimana sang angin mengacak-acak rambutnya yang rapi. Hanya kesunyian menyedihkan yang dirasakannya.
"Wonho, apa aku salah kalau masih menganggapmu kekasihku sampai sekarang?" Ucapnya bermonolog ria.
"Apa aku salah kalau mengatakan hal itu kesemua orang?"
"Apa aku salah kalau aku seperti ini?"
Hanya suara deburan saja yang menjawab pertanyaannya, ia menunduk memandang kepiting kecil berjalan di dekatnya menuju lubang yang tak jauh darinya dan kemudian masuk setelah menggali sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
White L.O.V.E
Fanfiction[END] [MINI STORY - HYUNGWONHO] Part awal = Sudut pandang cerita oleh Wonho. Part New life = Sudut pandang cerita oleh Hyungwon Saat kau sangat mencintai seseorang sejak lama dan mengira semuanya akan berjalan lancar. Ternyata tidak sejalan dengan h...