Part 2. Waver

410 62 5
                                    

"Maksudku, kamu tau kan bagaimana para penggemar Hyungwon saat dia sedang dekat siapapun? Jangankan pada perempuan, laki-laki saja bisa jadi incaran amukan akibat dicurigai ada hubungan khusus"

*****

Kendaraan kesayanganku mengantarkan kami sampai ketujuan dengan selamat. Aku dan Kihyun sudah berdiri di sisi pintu mobil, selang beberapa menit muncullah Hyungwon dengan kuda besi biru gelapnya. Kami bertiga beriringan masuk kedalam kafe memesan tiga minuman dan cake sebagai cemilan.

"Aku tunggu disitu  ya" kata Hyungwon menunjuk ke kursi kosong di pojokan.

"Oke" sahutku.

Masih kepikiran dengan ucapan Kihyun tadi. Kutepiskan segala kegundahanku dan fokus dengan apa yang terjadi sekarang.

Hyungwon, pria manis yang berhasil memikat hatiku dan juga jiwaku. Hanya dialah yang kuinginkan.

"Kamu hebat juga mencari tempat yang pas" ucap Kihyun menepuk pundak Hyungwon.

"Aku terbiasa duduk dipojokan, lagipula kita bisa mengobrol lebih lama disini"

"Ah, kamu benar. Wonho, nanti dilihat ya kalau kita duduk disini"

"Iya tenang saja"

Kami mengobrol dengan serunya tanpa ingat waktu. Menceritakan apapun yang terjadi di sekolah maupun diluar sekolah. Saat inilah akan kusimpan selamanya.

Saat kami tertawa karena cerita Kihyun berantem dengan Minhyuk, tanpa sengaja aku dan Hyungwon bertatapan sambil terus tertawa. Raut wajahku tak berubah sama sepertinya, hanya jantungku berdetak lebih kencang dari biasa.

Ia tetap tertawa dan memukul gemas Kihyun saking lucu. Ciri khas dirinya ketika mendapati sesuatu yang sangat lucu, siapapun tak ada yang bisa menghentikannya untuk tidak memukul sambil tertawa.

"Sakit, Hyungwon" rengek Kihyun menahan tangan kurus pria manis itu yang mau memukulnya lagi.

"Hahahahaha, maaf. Ya kamu juga aneh, sudah tau kalau Minhyuk tidak suka timun kenapa sengaja kasih di burgernya?"

"Aku lupa saat pesan. Salah dia juga kenapa gak di cek dulu, jadi pas dia kunyah baru sadar ternyata dia makan acar timunnya juga. Ditebak saja sendiri gimana dia dan burger isi timun itu berakhir"

"Kejam banget kamu, Ki" tanggap Hyungwon masih terbahak-bahak.

"Anggaplah itu sebagai pelajaran, hahaha"

"Tau gak? Pas acara graduasi kelas tiga tahun lalu? Kamu sama Minhyuk ngapain?" Tanyaku kearah Kihyun dengan tatapan curiga dan Hyungwon ikutan menatap pria mungil itu curiga.

"Kapan? Yak, Hyungwon! Apa-apaan dengan tatapanmu!"

"Tidak~ aku penasaran saja. Aku juga lihat kok, kan aku anak paduan suara waktu itu jadi hadir pas graduasi kakak kelas" sahut Hyungwon cekikikan.

"Kalian ini sekongkolan yak?! Haisshhh~ itu salah paham!"

"Yang benar??" Tanyaku memastikan.

"Dengar ya. Tau kan kalau waktu itu aku bagian dokumentasi?" Kami hanya menganguk dan Kihyun lanjut bercerita lagi.

"Saat itu aku mau memfoto barisan bangku kakak kelas untuk dokumentasi. Entah kenapa Minhyuk ini kesandung pas didepanku. Ya, aku hanya bengong, ingin ketawa tapi kasihan, mau kubantuin tapi gak kenal. Yaudah kubantuin, eh malah aku ikutan jatuh juga"

"Iya, terus kamu nindih Minhyuk, tau gak? Beberapa guru yang lihat sampai melotot saking kaget coba? Dikira kalian mau mesum disana, hahahaha" lanjutku tertawa terbahak-bahak mengingat kejadian konyol dua makhluk itu.

White L.O.V.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang