Aku rindu kamu, makanya aku menulis. Biar perasaan itu tersalurkan. Jadi semakin aku banyak rindu, semakin banyaklah tulisanku.
Jadi, sebenarnya, rindu itu baik. Bisa bikin aku produktif, bisa bikin aku jadi berkarya. Dan juga, dengan rindu bisa membuat kita lebih menikmati dan menghargai sebuah pertemuan.
Seperti beberapa waktu kemarin, saat aku di depan rumah menjemputmu: dari wajahmu terlihat bagaimana senangnya bertemu denganku. Samalah kiranya perasaan kita saat itu, sama-sama senang karena bisa saling membunuh rindu walau selanjutnya rindu itu makin menumbuh. Hahaha. Gak apa-apa.
Maafkan bila Jumat ini malah tak jadi ke Garut karena panitia pelaksana kegiatan memundurkan jadwal pengisian. Kamu kecewa? Ya, aku juga. Tandanya kita tak bisa bertemu. Tapi, pertemuan itu bisa kita usahakan di lain hari. Di waktu yang baik untuk berbagi senyum dan tawa. Untuk berbagi canda dan berbagi tempat duduk di motor.
Oke, kali ini aku nulisnya gak akan panjang-panjang karena harus lanjut bekerja. Sampai jumpa nanti yaaa, cantik....
YOU ARE READING
Dear Refi Meidy
ПоэзияBila aku rindu, dan tak bisa menemuimu, maka aku menulis di sini. Anggap saja sebagai pengganti, anggap saja sebagai terapi.