Miss me?? *kepedean tolong -.-
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Taehyung P.O.V
Fuck. Benar benar Fuck untuk hari ini.
Sejak sinar matahari sialan itu mengenai wajahku sampai membuatku terbangun kebingungan karena menemukan diriku tiba tiba berada dikamar Yoongi hyung.
Tidak sampai disitu dengan sakit kepala yang membuatku menderita ini aku harus ke kampus karena ayah brengsek ku itu menelponku dan mengancamku untuk tidak meninggalkan satupun mata kuliah. Fuck untuknya dan ide sampah kesempurnaannya.Berjalan di koridor yang sesak dengan kaki selentur agar agar seperti ini saja mungkin membuat waktu yang kubutuhkan mencapai kelas menjadi dua kali lipat. Dan sekarang aku malah harus berhenti, dikelilingi oleh perempuan perempuan gila dengan teriakan mereka yang serasa memecah gendang telingaku. Hari terkutuk.
"YAHHH!!!"
Sunyi. Tak ada satupun suara yang terdengar. Kupandang satu persatu perempuan perempuan tersebut dengan kesal. Mereka benar benar melipat mulut mereka kali ini. Kuputar kepala hanya untuk melihat tatapan orang orang kini mengarah kepadaku seolah akulah pemeran utama disini. I don't give a shit.
Kembali kualihkan pandanganku kearah orang orang yang melingkariku ini. Bagus, setidaknya pelacur pelacur ini mau menutup mulut mereka.Di sudut hatiku yang paling dalam aku sebenarnya merasa bangga dengan suara teriakanku.
"Jangan ganggu aku, oke?"kataku sambil menatap mereka berusaha untuk tidak melewatkan satupun dari mereka. Mereka mengangguk pelan masih dengan mulut mereka yang ditekan dan ekspresi terkejut oh dan mungkin sedikit ekspresi takut?.
Kulangkahkan kaki, pergi secepat mungkin dari perempuan perempuan gila itu. Tapi aku berhenti tepat saat mataku menangkap sosoknya yang hanya berjarak beberapa meter dariku. Ajaibnya sakit kepalaku menghilang dan hari ini hanya dalam satu kedipan tiba tiba...berubah cerah.
Senyum tumbuh mekar di bibirku seperti mekarnya bunga matahari dan jujur saja aku saat ini benar benar ingin memeluk lelaki itu tapi kuurungkan niat ketika kulihat Jimin berlari seperti seorang pelari marathon yang mencoba untuk memenangkan pertandingan. Dia berlari begitu cepat. Jadi aku hanya diam, berdiri tegak layaknya patung tugu.
Dan saat aku menonton kejadian itu rasa sakit yang sama seperti tadi malam mulai terasa lagi didadaku. Aku membeku melihat bagaimana dengan secepat kilat Jimin menggenggam tangan Jungkook namun detik berikutnya aku malah makin membeku saat Jimin mulai melingkarkan tangannya di sekeliling tubuh anak itu.
Kenapa..Kenapa Jimin memeluk Jungkook???
Tapi hal yang memenuhi kepalaku saat ini adalah rasa sakit yang membuatku bahkan sulit untuk menghirup oksigen. Rasa yang menyirat luka, rasa yang menghantuiku setiap melihat Jimin dan Jungkook bersama, dan rasa ini, kali ini benar benar menghancurkanku begitu dalam.
A-apa aku menyukai Jungkook??
Aku tetap mematung tak bergerak sedikitpun melihat Jimin yang kali ini melepas pelukannya dan itu sama sekali tak membuatku lega karena bukannya menjauh Jimin malah meletakkan salah satu tangannya di pipi anak itu dan bagian terburuknya si brengsek itu malah makin mendekatkan wajahnya ke wajah Jungkook. Aku tahu hal apa yang selanjutnya akan terjadi.
Aku benar benar ingin berlari dan mendorong Jimin sejauh mungkin tapi sialan tubuhku benar benar mati. Bahkan berkedip saja aku tak bisa. Waktu berjalan begitu lambat selambat gerakan kepala Jimin yang terus mendekat ke Jungkook.
Sial!! Anak itu bodoh ya!! Kenapa dia hanya diam saja!! Dia bisa saja mendorong Jimin sekeras mungkin.
Tapi sayangnya dia tidak melakukannya.
YOU ARE READING
UNTOUCHED (JIKOOK) ✔HIATUS
Fanfiction''Jungkook, aku bisa membantumu''Ucap Jimin dengan tulus. Namun namja itu semakin tak tenang dengan kepalanya yang terus digelengkannya.''Tidak Jimin Kau tidak bisa!!Dan aku tahu semakin aku membiarkan perasaan ini tumbuh maka yang terluka bukan cum...