11. COREZ

94.7K 5.1K 43
                                    

Selamat membaca...
Silahkan vote dulu

Selesai sarapan. Tanpa babibu tadi Anna langsung naik ke atas. Kemana lagi kalau bukan masuk ke ruangan mama Shara dan melanjutkan menjahit di sana. Ah sudahlah, itu bukan masalah penting. Asal Anna patuh untuk tetap di rumah dan tidak menemui Jehan, semua itu sudah cukup untuk Reza terserah dia mau melakukan apa, asalkan dia tidak melakukan hal yang aneh-aneh tentu itu semua bukan masalah.

Dan saat tadi melihat Anna langsung naik ke lantai atas. Reza juga langsung berangkat ke kantor.

Dan di sinilah dia sekarang berada. Di kantor besar nan megah miliknya. Duduk di depan kertas-kertas dan laptop. Membuat matanya lama-lama terasa berfilter lomo saja. Pena yang tadinya ia pegang langsung di letakkan dengan agak kasar sampai berbunyi dentuman kecil di meja.

"Huhh! Aku lelah lelah lelah dan lelah terus saja bekerja" Reza meremas rambutnya.

Lalu matanya mengarah pada sebuah foto pria dengan seorang bocah di rangkulannya. Pria paruh baya itu tersenyum hangat khas seorang ayah dan bocah itu tersenyum hingga memperlihatkan gigi ompongnya di bagian depan.

Reza tersenyum sambil mengambil foto penuh kenangan itu.
"Reza lelah ayah, apa yang ayah lakukan saat bosan. Bagaimana ayah bisa melalui semua ini"

Saat mendengar suara pintu terbuka. Reza langsung memasang wajah dinginnya sambil menegakkan duduknya dan meletakkan foto penyemangat itu kembali di tempatnya. Ia tak mau kelihatan lemah di depan orang lain.

"Simon? Ada apa?"

"Sesuai keinginan anda tuan Reza. Meeting sudah di cancel.sebenarnya apa yang membuat anda membatalkan pertemuannya tuan. Bukankah anda tak suka mengundur waktu" Simon mulai mendinginkan kepala Reza dengan kata-katanya.

"Duduklah Simon" suruh Reza menujuki kursi tamu di hadapannya. Simon pun duduk
"Aku hanya lelah akhir-akhir ini" Reza melihat pelan lelipisnya.

"Inilah hidup tuan. Kau harus menjalankannya apapun yang terjadi"

"Kau benar Simon. Sekarang kau minta sekretarisku mengurus semua pekerjaanku ya" Reza bangkit dan mengancingi kembali jasnya.

"Kau ingin kemana tuan?" tanya Simon bingung.

"Aku ingin pergi. Tolong ya, urus semua" Reza membuka pintu. Saat melihat Simon menganggukkan kepalanya. Reza langsung menutup pintu ruangannya kembali.

Setelah keluar dari kantor dan langsung masuk ke mobil. Reza langsung membawa mobilnya keluar dari pekarangan kantor.

Drrrtt drtttt

"Siapa lagi ini. Oh Bram" gumam Reza mengangkat panggilan sang dokter itu.
"Kenapa pak dokter?"

"Aku hanya ingin mengingatkanmu. Kalau besok jadwal check up kandungan istrimu. Jangan datang ke tempat aku, kan aku bukan dokter kandungan. Nanti cari saja temanku namanya Sella, dia dokter kandungan"
"Oke baiklah aku tidak lupa. Mana aku lupa untuk perkembangan anakku. Eh namanya Sella kan?"

"Iya, Sella Nugraha. Aku sudah bilang padanya kalau kau dan istrimu akan menemuinya besok"

''Terima Kasih sepupu, kau baik sekali"

"Astaga. Jangan puji aku, sialan! Aku hanya peduli pada calon keponakanku" terdengar kekehan geli  di seberang sana.

"Iya nanti aku akan temui dokter kandungan yang namanya Sella itu"

"Oh bagaimana kabar Anna? Apa dia masing mengalami morningsick?"

"Sepertinya sudah jarang. Dia sudah sibuk dengan kegiatannya sekarang"

Child For HusbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang