41. HARRY?

97.6K 5.6K 332
                                    

Ya ampun gw update lagi? Gakpapa kan 😅Kita malming update 2x wkwkwkwk biar yg jomblo *temasuk yg update terhibur. Yg merasa terhibur angkat tangan ya!

Terus nanti ada bonus di akhir chapter! Selamat membaca......

Hari-hari kembali seperti biasanya. Dimana Reza akan sangat sibuk dengan urusan kantornya, dan Anna tentu terus di rumah menjaga dan merawat Ezar, Putra kecil mereka yang perlahan mulai beranjak balita. Wajahnya semakin terlihat mirip sosok sang daddy, kulit seputih kapas, hidungnya mancung, bibirnya tipis dengan warna merah muda, rambutnya sedikit keriting dengan warna sedikit pirang memang bawaan dari lahir. Dan yang paling membuat sosok Ezarom kecil itu mirip dengan sang daddy adalah, sepasang mata berwarna biru sebening lautan di pancarkan sinar Mentari.

Jika Reza pergi beberapa saat ke luar negri atau kota untuk mengurus perusahaan. Maka Anna tidak perlu takut merindu karena, ia memiliki Ezar yang bisa menjadi obat untuk merindunya pada pria itu. Cukup menatap Ezar lama-lama bisa membuat Anna dapat merasakan kalau Reza selalu berada di sisi mereka.

Malam ini, di luar sana hujan begitu lebat tapi Reza belum juga pulang dari kantor. Anna sampai khawatir duduk di sofa menunggu pria tampan itu pulang. Entah kenapa Anna selalu khawatir jika ada hal-hal buruk yang menimpa Reza.

Anna mulai tak sanggup menunggu lagi hingga akhirnya tertidur di sofa ruang tamu.

Tak lama setelahnya. Pintu utama rumah terbuka. Anna yang kaget langsung terbangun sambil mengelus dadanya. Ia tersenyum melihat Reza yang baru pulang dari kantor dengan penampilan yang melelahkan. Anna cukup memaklumi hal itu, ia pasti sangat lelah. Akhirnya Anna membantu Reza membuka jasnya dan membantu membukakan dasi pria itu, Reza terus menatap Anna. Di satu sisi ia tahu Anna wanita yang Setia dan penyayang.

Reza berjalan ke arah sofa dan menghempaskan dirinya kasar ke sana.

"Biar aku bantu buka sepatu kantormu ya" Anna langsung menunduk dan membukakan sepatu kantor mengkilap yang dia gunakan seharian ini.

Reza hanya menghela nafas lelah dengan mata kian terpejam. Lalu Anna kembali duduk di samping Reza memperhatikan wajah lelah pria itu.
"Apa kau lelah?" tanya Anna hati-hati.

Reza hanya diam. Tapi ia mengangguk untuk menjawab pertanyaan Anna. Perlahan Reza memiringkan kepalanya ke samping sampai kepalannya itu nyaman bersandar di bahu Anna dengan nyaman. Perlahan tangannya memeluk pinggang Anna seolah ia sangat membutuhkan Anna sekarang ini.

"Rez-"

"Anna, aku sangat lelah" bisik Reza mulai memejamkan matanya.

Anna hanya diam, ia merasa kasihan pada suaminya itu. Akhirnya Anna mengelus lengan berotot Reza dengan lembut.

"Anna" panggilnya pelan dengan mata masih terpejam.

"Hmm"

"Kadang aku iri pada Ezar" ucap Reza yang sukses membuat Anna tersenyum dan meliriknya.

"Iri? Kenapa?"

"Kau begitu memanjakannya" ucap Reza tanpa sadar.

Anna tertawa pelan karena ia tidak menyangka pria yang terlihat sangat gagah nan berwibawa seperti Reza juga ingin di manja-manja seperti bayi mereka yang tengah merangkak ke balita.

"Jangan bilang kau isi pada Ezar, anakmu sendiri"

"Memang iya. Aku juga ingin di perlakukan seperti Ezar" Reza mengeratkan pelukannya di pinggang Anna.

Anna hanya tersenyum menanggapinya. Mungkin karena efek sangat lelah yang membuat Reza jadi seperti ini. Tidak masalah...

"Baiklah Reza, sudah jam 12 malam, kau harus mandi lalu istirahat" kata Anna sambil melepaskan tangan Reza dari pinggangnya dan berdiri di hadapan Reza yang masih malas-malasan itu.
"Ayolah Reza!"

Child For HusbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang