Episode 5: Sosok Misterius

54 2 1
                                    

Kehadiran nita dibelakangku yang baru kusadari membuatku kelabakan. Rasa bersalah, rasa malu dan rasa takut bercampur menjadi satu. Dan aku berharap nita tidak mendengar apa yang dari tadi aku dan dimas bicarakan namun setelah melihat raut wajah nita yang Nampak begitu sedih dan kecewa aku pun ragu jika dia tidak mendengar percakapan ku dengan dimas

" nit kamu sudah disini dari tadi ?" Tanya ku kepada nita

* " Sudah, bahkan disini aku sudah menghabiskan 1 gelas Capucino beserta kesabaran yang aku punya.

" Jadi kamu dengar semua yang kami bicarakan?"

* "Ya, dan kini ku kecewa dengan kalian berdua terutama dirimu nas. Dan aku harap kita tak pernah bertemu lagi dan jangan pernah kau coba menemui ku lagi.

Setelah mengucapkan kata-kata itu nita dan kawanya langsung pergi meninggalkan kami. Aku yang merasa bersalah kepada nita meminta bantuan dimas untuk menghapus ingatan nita dan kawanya tentang kejadian barusan. Dimas pun tersenyum licik mendengar peermohonan ku.

" Baiklah aku akan menghapus ingatanya, tapi ada satu syarat"

* " Oke, sebutkan syarat nya"

"Traktir aku makanan yang kupesan disini nas".

* "Cuma itu?" Melihat senyum liciknya dimas akupun ragu jika hanya itu syaratnya

" iya cuma itu".

* "Oke deal".

Mendengar Cuma itu syarat yang dimas berikan membuatku lega namun hal itu hanya untuk sementara setelah mendengar pesanan dimas yang gak masuk akal.

" Bu saya pesan makanan lagi ya, nasi bungkus 20 lauknya ayam penyet sama bakso 2 dibungkus ya bu. Oh ya satu lagi otak-otaknya satu bu dibungkus juga

* "Gila banyak banget yang lo pesen dim, mau lo apain makanan sebanyak itu??

" Nasi bungkusnya mau gue bagiin ke tukang sapu jalan sama tukang kebun di universitas kita, semua lo yang bayarin kan.

* " Gila lo dim, pemerasan ini namanya. Yah tapi apa boleh buat nasi sudah jadi bubur dan tukang bubur kini sudah naik haji jadi apalah daya ku.

Dimas pun hanya tertawa kegirangan mendengar jawabanku yang hanya bisa pasrah. Dan dengan berat hati aku mengiklaskan uangku untuk permintaan sahabat yang otaknya agak geser.

* "Dim kapan kamu mau menghapus ingatan nita dan kawan-kawanya?"

"Sudah barusan".

* " sungguh? Kau kan belum ketemu nita lagi.

"aku bisa merubah ingatan seseorang dari jarak jauh nas"

* "wahh keren ternyata kekuatan Esper banyak gunanya ya, oh ya dim bisa gak sekalian hilangin perasaan nita ke aku"

"Kalau itu aku gak bisa nas, yang bisa memanipulasi perasaan seseorang hanyalah esper penyihir"

Obrolan kami pun terhenti karena makanan yang kami pesan sudah dibungkus semua, kami pun beranjak pergi dari katin namun di depan kantin kami bertemu nita kembali, karena tadi nita langsung pergi dengan emosi dia lupa jika belum membayar minuman yang ia pesan. Aku dan nita sempat mengobrol sebentar di depan kantin. Dengan nada bicara dan ekspresi nita yang sekarang aku bisa memastikan bahwa dia benar-benar lupa tentang kejadian yang tadi.

******

Hari minggu pun tiba, dimana hari ini merupakan jadwal latihanku yang pertama kalinya. Sebelum latihan pak har menanyakan tentang kemampuan ku atau bakatku. Aku menceritakan bahwa aku hanya bisa mengeluarkan tenaga dalam dan melihat warna dari aura seseorang.

Esper In New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang