ONE

84 15 15
                                    

***

Jam sudah menunjukan pukul dua lewat lima belas menit, semua murid bernafas lega setelah jam pelajaran akhirnya telah usai. Satu-persatu mereka keluar dari kelas dengan wajah lusuh mereka.

Salah seorang siswi yang tengah membereskan kembali buku dan alat tulisnya teralihkan oleh suara handphone-nya yang bergetar. Di hentikan nya aktifitas tadi dan ia pun meraih benda persegi panjang itu. Satu pesan dari sang kekasih.

Haruto : dimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto : dimana?


Belum sempat ia membalas, dua pesan beruntun masuk.

Haruto : bls
Haruto : p

"Ni anak oon apa gimana, udah tau baru bel pake nanya dimana" Siswi tadi menghela nafas panjang. Ia pun mengetikan sesuatu di room chat.

masih di kelas sayang (: : Me

Haruto : yaudah aku tunggu di parkiran
Haruto : gak ada ke kantin² dulu!

iyaa : Me
Read

Begitulah, setelah tau kabar kekasih nya ia akan menghilang begitu saja. Siswi yang bernama Sera itu kembali membereskan bukunya dan memasukkan nya kedalam tas.

"Sera! Gue duluan ya, gak papa kan?" Tanya Lia, teman sebangku Sera. "Lo pulang sama Haruto kan?" tanya nya lagi.

Sera mengangguk. "lo di jemput Junkyu ?"

Lia mengiyakan, karena telpon dari kekasih nya itu Lia dengan segera pamit pada Sera sebelum ia benar-benar ditinggalkan di sekolah dan berakhir dengan pulang jalan kaki.

"Yaudah gih sana nanti Junkyu ngamuk lagi lo lama-lama" Sera sedikit mendorong Lia untuk segera pergi.

Setelah Lia lari keluar kelas, Sera kembali memasukan buku-buku nya yang terabaikan karena obrolan nya dengan Lia.

"Ra.." Merasa namanya disebut Sera pun menoleh. Demi kerang ajaib rasanya Sera ingin sekali meminjam rasengan milik Naruto terhadap teman sekelas nya, Jihoon. Sekarang ia sedang menggoyang-goyangkan seekor cicak tepat dimukanya. "Kenalin nih temen gue" Jihoon tersenyum lebar.

"Jihoooon!!!" Spontan Sera teriak.

"Kenapa ra? Lo mau nih buat lo aja" Dengan tanpa berperi-kecicakan, cicak yang malang itu pun Jihoon lempar dengan asal dan mendarat dengan mulus di bahu Sera.

WAYOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang