THREE

46 8 11
                                    

***

"Aww" rintih Sera saat ia sedang memijat kakinya yang sakit, berlari 10 putaran membuat nya sangat tersiksa. Belum lagi jari kelingking kakinya ikut lecet.

Sera terkejut bukan main saat seseorang membuka pintu kamar nya, sebuah kepala menyembul di balik pintu kamarnya. "Kak, noh ada si ketos diluar"

"Kebiasaan lo ya kalau masuk tuh-" belum sempat Sera mengomel, adiknya yang bernama Jungwhan itu memotong perkataan nya lagi.

Jadilah pertengkaran hebat antara kakak-beradik itu, yang hanya mempermasalahkan ketukan pintu.

"Ya tunggu gue izinin lo masuk, baru lo masuk kamar gue!" Sera semakin emosi ia sempat tergelincir saat menuruni ranjangnya, untung saja dengan cepat ia menyeimbangkan tubuhnya dan kini ia sedang berkacak pinggang didepan adiknya.

"ADEK UDAH KASIH TAU KAKAK BELOM? INI HARUTO NYA UDAH NUNGGU DARI TADI!!"

"UDAH MIH! KAK SERA AJA YANG KEBO DI BANGUNIN!" sahut Junghwan yang segera kabur dari kamar Sera.

"AWAS LU YA HWAN!!" teriak Sera.

Haruto yang sudah menunggu di bawah dari lima belas menit terakhir, hanya bisa menggeleng kan kepalanya dengan sifat ajaib kekasihnya itu. Sembari mengikat rambutnya Sera menuruni tangga, ia mendapati Haruto sedang menyeruput teh yang sudah pasti buatan ibunya.

"Tumben magrib-magrib kesini, ada apa?" tanya Sera yang segera mendaratkan bokongnya di samping Haruto, bukannya menjawab Haruto sedari tadi hanya memperhatikan cara jalan Sera.

"Kaki kamu sakit beneran?"

"Hah?"

"Kok jalan nya pincang?"

Sera mengerti, ia menjelaskan dengan gaya imutnya, kalau kakinya sakit sebab dari hukuman Pak Chanwoo tadi sore.

"Najis so manja!" Junghwan yang baru saja datang dengan dua piring brownies buatan ibu mereka merasa jijik dengan sikap Sera pada Haruto.

Junghwan memberikan brownies yang di bawanya tadi pada Haruto. Sera pun sudah siap menerima piring yang satunya lagi.

"Eits ambil sendiri di dapur" Junghwan menjulurkan lidah nya pada Sera.

"Sialan!" Sera melempar kan bantal kecil pada Junghwan, brownies yang ada tangan nya pun ikut melayang bersamaan dengan bantal yang ia tangkis.

"Yaiss Sera! Lo cari masalah mulu kaga di sekolah kaga di rumah, gua aduin mamih lo abis di hukum gara-gara jailin orang!" Ancam Junghwan sembari mencari letak dimana Ibunya berada.

"Apasih! Jangan jadi tukang ngadu, cowok bukan lo?"

"Udah-udah kenapa berantem mulu sih!" Haruto segera melerai pertengkaran antara Tom & Jerry jilid III yang tengah berlangsung di hadapan nya. Junghwan membela diri, terkadang ia malu dengan sifat aneh kakak nya sampai teman-teman sekelasnya sering membicarakan Sera. "Kak Haruto emang gak malu apa punya pacar tukang bikin onar kaya dia?"

"Ngapain malu, setiap orang pasti pernah khilaf.." Sahut Haruto santai, Sera menaik-turunkan alis nya saat mendengar Haruto membelanya. "Serah dah serah, yang bucin selalu di bela.."

Jungwan memilih beranjak dari kursi nya menuju dapur mengambil sapu dan pengki, untuk membersihkan brownies milik nya yang terjatuh ke lantai.

Sera akhirnya menanyakan perihal Haruto yang tiba-tiba datang ke rumah nya, sebenarnya rencana Haruto adalah mengajak Sera untuk menemaninya mencari buku. Tapi sepertinya kini ia mengurungkan niat nya melihat keadaan kaki Sera yang sedikit pincang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WAYOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang