O3 ; oh, hai!

4.3K 941 45
                                    

Tadi, gue lupa bawa kunci rumah. Jadi, sepulang sekolah, gue langsung naik kereta buat ke rumah sakit, ngambil kunci dari nyokap.

Biasanya, sepulang sekolah, gue pulang dulu ke rumah, makan, terus naik kereta ke rumah sakit sampai jam delapan malam, baru gue balik lagi ke rumah.

Harga tiket kereta dari rumah gue ke rumah sakit cuma dua ribu. Angkot ke sekolah gue bahkan lebih mahal.

Makanya gue lebih suka ke rumah sakit dibanding ke sekolah.

Selain ngehindarin pelajaran, gue bisa ketemu bokap gue.

Walau kita sering berantem.

"Daddy! That's mine!" Teriak gue sambil nunjuk bokap yang nenggak susu.

Oke, gue emang introvert, tapi kalau di keluarga, gue gak seintrovert itu.

"Technically it's mine, darling."

"But you gave it for me, dad!"

"Berisik banget sih!"

Satu kalimat dari nyokap dan tatapan lasernya bikin gue sama bokap diem.

Akhirnya, ayah gue pun ngasih bungkus susunya yang masih ada setengah ke gue.

Gue minumlah.

Itu emang susu dari rumah sakit buat ayah gue, abis itu kata dia buat gue aja. Eh tapi dengan isengnya dia minum itu.

"Dad, mom, Caca ke bawah dulu ya bentar," kata gue abis itu keluar.

Nunggu lift di rumah sakit ini lama banget, sampai pegel kalau nunggunya berdiri.

Gue ada di lantai 35, total ketinggian gedung ini 36 dengan rooftop buat helikopter jadi ada lantai 37-nya. Sedangkan lift pengunjung cuma dua.

Dari lantai satu ke lantai 36 dulu, abis itu baru turun ke lantai 35. Belum lagi kalau ada yang transit transit di setiap lantai.

Duh, ribet. Lama banget deh pokoknya.

Keluar dari lantai dua puluh lima, gue belok ke kanan. Ke balkon taman itu.

Pas buka pintu, ada suara petikan gitar yang nyapa gendang telinga gue. Siapa lagi kalau bukan Jae?

Gue malah kayaknya belum pernah ketemu orang lain disini selain Jae.

"Permisi," kata gue sambil ngelewatin dia.

Ke pembatas balkon yang sering jadi tongkrongan gue.

Karena kemarin dia udah nyapa gue, gak ada salahnya kan gue nyapa dia?

"Oh, hai!" Sapanya balik.

Gue gak tau kalau bakal disapa hai. Gue cuma senyum abis itu natep ke keributan kota.

"gue baru tau lo anak sekolahan," kata dia.

Hari ini, gue pake seragam. Sebelum sebelumnya gue gak pernah pakai seragam.

Gue cuma noleh ke dia dan senyum. Udah, sebatas itu doang. Gue gak bisa ngelanjutin percakapan diantara kita.















Sat, 19 August. 2017
perseamer

nothing but sunlight. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang