Part 4

3.4K 252 0
                                    

happy Reading^^

Angel berdecak kesal saat melihat sosok makhluk yang sudah dua hari berturut-turut mendatangi apartement miliknya. Kali ini cowok itu berdiri dengan menenteng pizza di salah satu tangannya dan tangan lainnya membawa beberapa kaleng minuman.

"Selamat sore, Clarista Angella.." Ujar Marvin dengan penuh senyum.

Angel mengabaikan salam itu, memasuki kembali apartementnya dan mengabaikan orang yang berjalan mengekor di belakangnya.

"Hari ini pizza, kemarin sushi, besok apa lagi??" Kata Angel saat Marvin meletakkan pizza dan minuman itu di atas meja ruang tamu.

"Kamu maunya apa, beb?" Marvin tersenyum manis.

"Beb.. Beb.. Beb!! Gue bukan bebeb elo!! Ishh!! Menyebalkan!"

Marvin hanya tertawa menanggapi perkataan Angel, ia membuka kaleng minuman untuk dirinya dan Angel lalu membuka kotak pizza itu. Ia mengambil sepotong pizza itu dan memberikannya pada Angel yang akhirnya duduk di sampingnya. Angel menerimanya dengan berat hati, sejak kekelahannya tiga hari lalu cowok ini selalu menempel padanya. Dan dia hanya bisa pasrah dengan semua tingkah serta kelakuan yang dibuat Marvin padanya. Bahkan ia harus rela kembali ke apartement pribadinya, karena ketiga sepupunya itu melarangnya untuk datang ke apartement mereka.

'Lo harus menepati perjanjian taruhan itu kan? Jadi kembalilah ke apartement elo, gue enggak mau tuh cowok datang ke sini. Lo tau kan, gue enggak suka sama tuh cowok..' Kata Bram hari itu, diikuti Arnold yang juga melarangnya datang ke apartementnya.

Angel melirik Marvin yang memakan pizza miliknya dengan lahap sambil memperhatikan layar televisi di depan, Angel merutuki kebodohannya bisa kalah dengan Marvin dalam satu kali taruhan. Ia merutuki dirinya yang tiba-tiba tidak bisa berkonsentrasi saat mobilnya dan mobil Marvin berada di garis start malam itu, Marvin secara tiba-tiba memberikannya sebuah ciuman jarak jauh dan mengedipkan salah satu matanya sebelum pertandingan di mulai. Membuat Angel emosi, kesal dan membiarkan Marvin mencuri start terlebih dahulu. Marvin sangat lihai dalam melajukan mobilnya meskipun sudah lama tidak berada di area balapan, ia beberapa kali berusaha menutupi jalur laju Angel saat gadis itu akan menyalip dan membuat Angel berteriak kesal selama pertandingan. Ini tidak seperti Angel pada biasanya, yang selalu tenang setiap pertandingan berlangsung. Setelah melewati tiga putaran, Marvin keluar menjadi juara diikuti Angel dari belakang yang berada sangat dekat dengan mobilnya. Marvin memeluk singkat Angel setelah berhasil meraih kemenangan, tentu saja ia mendapatkan hadiah manis dari Bram lagi. Sebuah pukulan kembali di dapatkannya dan masih memberikan bekas yang terlihat belum mengering sempurna sampai saat ini di sudut bibirnya itu.

"Angel.."

"Hah?" Angel tersadar dari lamunannya.

"Kenapa? Pizza nya enggak enak?"

Angel menggelengkan kepalanya dengan gugup, Marvin meletakkan salah satu tangannya di dahi Angel dan satunya lagi di dahinya sendiri.

"Enggak panas." Gumam Marvin.

Angel merasakan pipinya yang semakin memanas atas perlakuan tiba-tiba dari Marvin, ia yakin pasti akan ada rona kemerahan di pipinya saat ini. Ia segera mengalihkan pandangannya pada layar televisi, untuk mengecohkan pandangan Marvin. Marvin yang melihat tingkah laku Angel mengerti bahwa gadis itu sedang gugup. Kedekatan yang baru terjalin selama hitungan hari yang masih dapat dihitung dengan jumlah jari tangan ini, membuat Marvin sedikit mengetahui sifat-sifat Angel yang sangat manis itu.

Marvin mengusap singkat kepala Angel, lalu mengambilkan sepotong pizza lagi untuk Angel yang langsung diterima.

***

"Elo yakin membiarkan Angel dekat dengan cowok itu??" Bram memulai pembicaraan, siang ini tepatnya seminggu setelah kekalahan Angel di balapan dengan Marvin, ia meminta bertemu dengan Arnold dan Sean untuk membicarakan tentang Angel.

"Entahlah.." Sahut Arnold.

"Nold, elo enggak yakin tapi malah membiarkan Angel bersama cowok itu??!"

"Angel harus menepati perjanjiannya. Ingat di keluarga kita, tidak pernah mengingkari janji."

"Iya, gue tau. Tapi paling enggak kita bisa memisahkan mereka. Membuat cowok itu susah untuk mendekati Angel. Bisa kan?"

"Bisa.. Hanya saja, kita biarkan mereka dulu saat ini.."

"Kenapa kakak seperti ini? Ini bukan seperti kakak yang biasanya.." Sahut Sean tiba-tiba.

"Gue yakin cowok itu enggak akan macam-macam sama Angel.."

"Kenapa elo bisa seyakin itu?" Kata Bram.

"Entahlah, saat melihat cowok itu mengejar Angel. Gue melihat keseriusan di matanya. Apa kalian tidak melihat perubahan Angel selama seminggu ini?"

"Perubahan apa maksud lo?"

"Ahhh!! Dia sudah sangat jarang mengajak kita ke area balapan bukan? Terakhir kali kita ke sana dua hari lalu kan?" Sean menemukan perubahan sikap Angel belakangan ini.

Bram terdiam, benar juga selama seminggu ini mereka hanya ke area balapan selama dua kali saja. Bahkan Angel tidak menghubunginya lagi hari ini untuk pergi balapan.

"Selain itu, dia tidak pernah lagi membicarakan tentang laki-laki brengsek itu kan? Dia tidak pernah menelpon kita di tengah malam, karena bermimpi buruk.. " Ucap Arnold.

Yah, selama seminggu ini Angel selalu mengeluhkan sikap Marvin yang selalu mengusiknya entah di kampus ataupun apartementnya. Angel juga tidak lagi bermimpi buruk selama seminggu terakhir ini. Sudah hampir setahun belakangan ini Angel tidak pernah tidur dengan nyenyak, ia sering terbangun karena ingatannya akan masa lalunya. Membuat Arnold, Bram ataupun Sean akan langsung bergegas ke apartement milik Angel untuk menenangkannya. Untungnya Apartement Angel berada cukup dekat dengan Apartement mereka bertiga.

"Mungkin sudah saatnya Angel menemukan sosok orang yang bisa menjaga, melindungi dia dan mencintainya dengan sepenuh hati. Untuk saat ini, kita biarkan mereka dulu. Jika cowok itu berbuat macam-macam, gue akan memastikan dia enggak akan pernah hidup dengan tenang setelahnya.. Percayalah, karena gue enggak akan membiarkan Angel menangis lagi seperti dia menangisi lelaki sialan itu!" Ucap Arnold.

Ia tidak akan pernah membuat Angel menangisi lelaki brengsek lagi, ia sudah pernah berjanji untuk tidak akan membiarkan Angelnya menangis lagi...

***

Please Vote n Comment ya guys

Thanks^^


15-08-2017

My Angel (COMPLETED) - SUDAH TERSEDIA DI PLAY STORE DAN GOOGLE PLAY BOOKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang