Part 5

3.5K 242 7
                                    

Happy Reading^^

Empat bulan sudah berlalu Angel dan Marvin terlihat semakin dekat. Kedatangan Marvin setiap sore ke apartementnya sudah menjadi sebuah rutinitas, Angel sudah tidak merasa canggung lagi dengannya. Angel pun sudah merubah dirinya, menjadi sosok yang memang sudah seharusnya. Clarista yang dikenal di kampus sudah berubah menjadi sosok Angel yang biasa berada di area balapan. Ia tampil selayaknya putri keturunan dari keluarga Ferdinand, tak ada lagi kaca mata yang menghiasi matanya dan rambut yang selalu tergerai rapi. Banyak orang yang tertarik dengan sosok Clarista yang kini telah berubah semakin cantik itu, tetapi saat melihatnya datang bersama salah satu most wanted di kampus mengurungkan niat mereka mendekati putri pemilik kampus itu. Marvin juga merupakan sosok yang ditakuti di kampus karena kekuasaannya.

Angel sendiri bingung dengan perubahan yang ada dalam dirinya, ia membiarkan Marvin mengatur dan melarangnya dalam banyak hal. Ia tampil selayaknya di kampus, meninggalkan area balapan padahal perjanjian taruhannya waktu itu hanya sekedar membiarkan Marvin mengenalnya lebih dalam. Tapi kini Marvin mengatur hidupnya, dan ia sama sekali tidak keberatan untuk hal itu. Nyaman, itulah yang dirasakannya...

Marvin menggendong Angel yang tertidur lelap karena begadang selama tiga hari berturut-turut untuk mengerjakan sebuah proposal. Hari ini, kembali Marvin menemani Angel untuk mengerjakan proposalnya, meskipun ia tidak bisa banyak membantu karena jurusan yang mereka ambil berbeda tapi paling tidak dia bisa membantu Angel mengetik. Marvin meletakkan Angel secara perlahan ke atas tempat tidurnya, mengecup sekilas dahi gadis itu. Ia berbalik ingin keluar dari kamar Angel, sampai matanya menangkap sebuah pintu yang baru di sadari ada di sana. Ada dua buah pintu yang berada di dalam kamar Angel, satunya pintu kamar mandi dan satu lagi.. Entahlah, ini kali keduanya dia masuk ke dalam kamar Angel untuk menggendongnya yang ketiduran di ruang depan dan ia baru memperhatikan pintu itu. Ruangan apa itu?

Dengan sedikit rasa penasaran Marvin membuka pintu yang tidak dikunci itu, di dalamnya hanya terdapat sebuah meja, sebuah kursi dan sofa kecil beserta tumpukan-tumpukan kotak di atas meja. Marvin tersenyum kecil saat melihat jejeran foto-foto yang digantung atapun yang terpajang di setiap dinding ruangan itu. berbagai foto Angel dari kecil hingga saat ini, dia juga menemukan banyak foto Angel dengan para sepupunya.

Tentu saja Marvin sudah mengetahui bahwa ketiga cowok itu, Arnold-Bram-Sean adalah para sepupu Angel yang sangat overprotektif. Pernah suatu hari karena keasyikan mengerjakan tugas Angel, mereka tidak melihat waktu dan Marvin keluar dari apartement Angel jam sebelas malam. Tiba-tiba saja seorang pria bertubuh besar menyeretnya secara paksa dari parkiran mobil menuju sebuah apartement lain. Arnold, itulah pemilik apartement itu. Marvin tidak percaya kalau Arnold menyewa seorang bodyguard untuk mengawasi mereka! Tentu saja Marvin mendapatkan ancaman karena dengan seenaknya keluar malam dari apartement milik Angel, dan sejak itu dia hanya bisa berada di apartement Angel hingga jam sepuluh. Jika melewati jam itu, maka dirinya akan siap dipisahkan dengan Angel. Dan Marvin tidak pernah melewati jam yang sudah ditetapkan.

Marvin membuka salah satu kotak yang berada di atas meja, dia cukup terkejut saat melihat isi dari kotak itu. Banyak foto-foto yang hancur berantakan di dalam sana, bahkan ada sebuah kater silet di sana. Yang Marvin yakini kater silet itu digunakan untuk mencabik-cabik foto yang hancur itu. Marvin berusaha menemukan foto yang masih terlihat sempurna, ia melihat Angel bersama seorang cowok dan seorang cewek lain tampak bahagia di dalam foto itu. Itu senyum sempurna yang tidak pernah ia dapatkan, bahkan setelah mengenal Angel selama empat bulan ini. Marvin mengambil sebuah foto itu, dia sangat penasaran dengan sosok orang-orang di dalam foto itu yang tidak pernah dilihatnya selama ini. Marvin memutuskan untuk menuju apartement Arnold untuk menanyakan semua ini, hanya Arnold tempat satu-satunya ia dapat bertanya karena baik Bram ataupun Sean masih belum menyukainya sampai saat ini. Bram yang tidak menyukainya karena mendekati adik sepupu kesayangannya dan Sean yang masih marah karena pernah disebut seorang bocah oleh Marvin.

My Angel (COMPLETED) - SUDAH TERSEDIA DI PLAY STORE DAN GOOGLE PLAY BOOKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang