Part 2. Meet the ACE

54 8 0
                                    

Yamada Ryosuke tampak berjalan keluar dari sebuah pusat perbelanjaan menuju tempat dimana mobil blue jag kesayangannya dia parkirkan. Satu lagi hari libur yang dilewatinya tanpa ada kejadian khusus. Namun pemuda itu sama sekali tidak mengeluh, bahkan terlihat sangat menikmatinya. Setelah pekerjaan yang selama ini dia lakukan, beberapa hari libur merupakan kesempatan yang sangat langka.

Pada hari libur seperti ini pemuda itu bisa menggunakannya untuk berbelanja, atau menguji apakah kemampuan memasaknya masih sebaik biasanya, atau dia bisa pergi jalan-jalan keluar kota, ke pusat peristirahatan yang ada di pinggir kota untuk memanjakan diri barang sejenak, atau kegiatan santai lainnya.

Ya, dia sangat merindukan melakukan hal-hal itu. Sepertinya dia akan memasukkan kegiatan terakhir itu ke agendanya untuk besok pagi.

Sambil bersenandung kecil, Ryosuke memasukkan belanjaannya ke bagasi belakang mobil dan menutupnya. Lalu berlari kecil ke pintu kemudi dan membukanya.

Baru saja pemuda itu menyalakan blue jag kesayangannya itu, tiba-tiba saja seorang wanita dengan rambut coklat panjang tergerai membuka pintu penumpang dan duduk begitu saja di sampingnya sambil memasang sabuk pengaman.

“Reia… oneesan?” sapanya terkejut.

Ryosuke mengenal dengan baik wanita yang baru saja duduk disampingnya ini. Dia sudah mengenalnya selama bertahun-tahun. Bahkan mereka baru saja bertemu kemarin.

Ryosuke menghela nafasnya dengan panjang dan menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi mobilnya. Pemuda itu lalu mulai menjalankan mobilnya sesuai dengan arahan dari wanita itu.  “Jadi? Ada apa?” tanyanya ketus.

“Liburanmu terpaksa harus ditunda. Kau dipanggil kembali ke kantor hari ini karena ada tugas untukmu untuk minggu depan. Rapat akan diadakan sore ini dan pelatihannya akan di mulai besok hari,” kata wanita itu

“Baiklah aku mengerti. Di mana aku harus menurunkanmu sekarang?” tanya pemuda itu lagi

Wanita yang dipanggil Reia itu menunjukkan sebuah supermarket di depan tidak jauh dari mereka. Ryosuke memperlambat laju blue jag miliknya dan akhirnya berhenti tepat di depan supermarket tersebut. Wanita itu turun, lalu berpaling sebentar dan memandang Ryosuke sambil tersenyum.

“Terima kasih tumpangannya anak muda,” katanya dengan ekspresi dan aksen bicara yang berbeda.

Ryosuke hanya tersenyum kecil dan mengangguk sebelum kembali melajukan mobilnya di jalan. Berbelok di beberapa persimpangan hingga tiba di sebuah bangunan apartemen cukup mewah di kawasan ginza. Setelah memarkirkan blue jag kesayangannya di parkir bawah tanah, pemuda itu langsung naik ke atas menggunakan lift sambil membawa seluruh barang belanjaannya. Tidak lama menjelang, pemuda itu sudah tiba di dalam kamar apartemen miliknya sendiri. Meletakkan belanjaannya begitu saja di atas meja pantry, memasukkan beberapa barang ke dalam kulkas sebelum melangkah masuk ke dalam kamarnya.

Tidak memakan waktu lama, Ryosuke kini sudah berganti pakaian dengan busana lebih formal. Lengkap dengan jas, terlihat seperti para eksekutif muda. Pria itu kembali mengambil kunci mobilnya dan keluar dari apartemennya sendiri, kembali ke parkiran dan melajukan blue jag kesayangannya itu keluar dari gedung apartemen, kembali ke jalan raya.

Sekitar satu jam kemudian, pemuda itu sudah memarkirkan mobilnya di bestmen sebuah gedung. Gedung ini dari luar terlihat seperti sebuah pusat pertokoan. Ryosuke kemudian turun dari mobilnya dan berjalan menuju sebuah elevator, mengeluarkan sebuah ID card dan memegangnya tepat di depan tombol elevator itu. Seketika tombol di elevator tersebut berganti menjadi sebuah mesin pemindai yang lebih canggih.

UNDIVIDED [On HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang