Bab 2

402 71 29
                                    

Namanya Dewinda

Jangan dekat dia, bukan apa-apa. Aku cuma nggak suka ada orang lain yang buat kamu bahagia.


Tulus- monokrom♩♪

●●●

Kamis pagi ditanah kelahiran Jokowi. Presiden kebanggaan RI. Pagi hari ini Maudy sudah dijemput dengan Bima menggunakan motor capung nya yang bernama mamat catalunya. Tepat pukul 07.00 WIB, mamat sudah terparkir berjejer rapi dengan barisan sepeda motor lain di SMA NEGERI Batik Lestari.
Sesuai nama sekolah, semua murid disini memakai seragam batik kecuali hari senin, jum'at dan sabtu

Kali ini, Bima dan Maudy sudah berjalan menyusuri koridor kelas.

"Kamu ruang apa Bim? " tanya Maudy.

"Ipa dua,"

"Lah aku? Aku ips ya? " tanya Maudy yang sudah pasrah.
Pasrah karena nilai akademik Maudy jauh dibawah rata-rata. Bahkan mata pelajaran Kimia dan Fisika Maudy selalu tidak tuntas. Padahal, papanya kan guru Fisika. Maudy paling anti dengan namanya matematika, apa lagi yang berhubungan dengan ipa. Kalo dikasih dua opsi, antara ngerjain soal matematika lima soal atau soal sosiologi lima puluh soal. Maudy pasti pilih opsi kedua. Maudy takut rambutnya botak. Alasan, emang Maudy nya aja yang dongdong(bego)

"Kalau aku nggak salah kamu ipa lima Dy. "

"Ipa lima? Masa sih? " tanya Maudy rada nggak percaya. Ini antara berita gembira dan musibah. Gembira nya yah bisa nunjukin ke orangtua nya kalau ini nih Maudy anak ipa. Tapi bencana nya, Maudy harus siap kurus karena stress dengan tugas nya nanti.

"Iya, ipa lima dari lima ruang ipa. " jawab Bima sambil tertawa terbahak-bahak.

Maudy mengerucutkan bibirnya, kesal. Maudy langsung menginjak sepatu Bima kuat-kuat dan berhasil membuat Bima meringis.

"Jahat banget ya kamu Bim! "

"Ampun! ampun! Dy sakit! "

Saat dirasa puas, Maudy lalu berhenti menginjak sepatu Bima dan mengomeli Bima disepanjang koridor.

Tiba diruangan kelas Maudy, Bima masih berdiri di dekat pintu sambil memperhatikan Maudy dalam diam, Maudy yang sudah asik bertemu kawan baru kini lupa dan tidak menyadari kalau seseorang sedang memperhatikan nya.

Saat merasa puas Bima akhirnya membalikkan badan untuk berjalan menuju kelas nya dan..

Bugh...
Lengan Bima menyenggol seseorang dan sontak membuat Bima terkejut.

"Eh buset! gimana sih, nggak liat apa ada orang? " celetuk cewek yang berusaha bangkit setelah ia jatuh karena tersenggol lengan Bima.

"Eh, maaf. " ucap Bima sambil mengulurkan tangannya kearah cewek itu.

Cewek itu menatap Bima cukup lama, beberapa detik kemudian ia menggapai jari Bima dan berdiri.

"Thanks, "ucap Cewek itu yang tiba-tiba jadi lembut.

Bima mengangguk pelan lalu tersenyum.
"Aku Bima." kata Bima sambil mengulurkan tangannya kearah cewek itu.

" Hiara, " jawab cewek itu sambil tersenyum manis. "Kamu ruang ipa lima juga? " tanya nya

Bima menggeleng. "Bukan, aku ipa dua. Kamu?"

"Aku diruang ipa lima. " jawabnya sambil tersenyum kecil.

VAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang