13 Juni 2017

287 20 27
                                    




13 Juni 2017

Judgment Day. Ya, itulah yang kurasakan pada tanggal tersebut. Tentunya bukan aku saja yang mungkin menganggapnya begitu. Selain aku, lulusan angkatan 2015, 2016, dan 2017 pasti ada yang merasa seperti itu juga.

***

Semuanya dimulai dari tanggal 16 Mei 2017. Pada tanggal itu dilaksanakanlah sebuah tes yang "katanya" akan menentukan masa depanmu. Tes itu dinamakan "Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri" atau umumnya orang-orang yang mengikuti tes tersebut sering menyingkatnya sebagai SBMPTN.

Pada tanggal itu, tentu saja bukan lulusan 2017 saja yang melaksanakannya—seperti yang aku bilang di atas. Tiga angkatan yang melaksanakan tes itu untuk perebutan sebuah kursi di perguruan tinggi negeri. Mungkin ada ratusan ribu pendaftar dan yang diterima hanya sekitar seratus ribu.

Kejam memang tapi itulah kenyataannya. Mau dikata bagaimana lagi. Kali ini aku setuju dengan ungkapan Mikasa di anime Attack on Titan a.k.a Shingeki no Kyojin. "Dunia itu kejam."

Dan hasil tesnya diumumkan hari ini, 13 Juni 2017. Pada hari itu, aku mengalami gejala relativitas Einstein yaitu dilatasi waktu. Waktu terasa lama sekali untuk membuka pengumuman. Ditambah lagi, pada hari itu aku juga sedang berpuasa karena bertepatan dengan bulan Ramadan.

Aku bangun sekitaran pukul tiga pagi. Tentu saja setelah makan sahur aku bersiap untuk beribadah subuh. Dan tidak lupa aku berdoa supaya aku bisa lolos SBMPTN tahun ini, tahun pertama kali aku mencobanya.

Waktu subuh pun lewat. Setelah beres beribadah, jujur aku bingung mau melakukan apalagi sambil menunggu pengumuman. Aku merasa tidak bergairah saat itu dikarenakan rasa deg-degan yang terus aku rasakan.

Akhirnya aku memaksakan diri untuk tidur, meskipun pada awalnya susah untuk terlelap dikarenakan aku banyak pikiran, aku pun bisa tertidur, walapun sebentar. Sulit memang untuk bisa tidur sedangkan dirimu sendiri sedang banyak pikiran.

Kemudian aku nongkrong sambil mengobrol bersama keluargaku yang lain. Seingatku sudah menjelang siang. Tapi, bukannya menambah rileks atau minimal membuatku tidak memikirkan tentang pengumuman itu, malah aku ditanyai tentang pengumuman.

"Man, pengumuman tes teh iraha diumumkeunna?" tanya bibiku.

"Ayeuna jam 1," kataku. (Sekarang, pukul 1.)

"Oh, enya atuh." (Oh, iya.)

Untuk Ibuku sendiri, pada saat sahur, Ibuku hanya mendoakan semoga aku pada hari itu diberikan yang terbaik.

"Ku Mamah doakeun sing ayeuna Iman meunang nu terbaik ti Allah." ucap Ibuku dikala sedang sahur. (Sama Ibu didoakan semoga Iman bisa mendapatkan yang terbaik dari Allah.)

***

Waktu sudah melewati Dzuhur. Sehabis ibadah, aku langsung caw untuk pergi ke warnet langgananku sejak SMP. Warnet itu menjadi langgananku karena kebetulan warnet itu merupakan warnet terdekat di SMP-ku.

Saat tiba, aku langsung nanya ke si Aa penjaga warnet itu.

"Aa, aya nu kosong?" (Aa, ada yang kosong?)

"Aya, jig nu nomer 6." (Ada, tuh nomor 6.)

"Nya atuh." (Oh, iya.)

Sampai di room, aku langsung nyalakan komputer yang ada di sana. Sebenernya bisa aja aku waktu itu buka pengumuman di-smartphone-ku, tapi mengingat jaringan provider di daerahku kurang baik, makanya aku pergi ke warnet ini.

Sudah mendekati pukul satu, aku langsung saja buka browser Google Chrome untuk selanjutnya menuju situs pengumuman. Saat kubuka ternyata masih menunjukkan countdown. Karena memang menunggu pembukaan, yasudah aku tunggu saja sambil ngelihatin countdown di situsnya. Gabut emang tapi mau gimana lagi. Enggak mungkin juga 'kan aku browsing sementara otakku banyak pikiran.

Dan countdown-nya habis. Aku langsung me-refresh web pengumumannya dan ternyata...

.

.

.

SERVERNYA DOWN!!!

"Ah, anjir  server-na ngedown," ucapku pelan karena berusaha tidak mengganggu yang main di room sebelahku.

Kurasa itu sih wajar, toh yang mengunjungi server itu semua siswa dari tahun 2015-2017 dan itu semua dari seluruh Indonesia. Mereka (termasuk aku) tidak sabar untuk melihat hasil perjuangan selama belajar, entah itu dari bimbel, dari sekolah, maupun hasil belajar sendiri.

Bahkan tidak hanya server utama pengumuman SBMPTN, server mirror untuk membuka pengumuman SBMPTN pun ikut down. Arrrggh, itu sedikit membuatku kesal.

Dari 12 server mirror yang tersedia, alhamdulillah aku berhasil masuk ke halaman mirror http://sbmptn.unhas.ac.id. Setelah me-refresh halaman itu beberapa kali, kumasukkan KAP dan PIN ke kolom yang tertera di situs itu.

.

.

.

.

.

Dan kemudian yang keluar adalah air mata penuh kekecewaan....

Dan kemudian yang keluar adalah air mata penuh kekecewaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Catatan:

Bab ini selesai ditulis ulang/diperbaharui pada: 27 Juli 2018, pukul 21.10 WIB.

Dipublish pada: 30 Juli 2018, pukul 20.48 WIB.

Cerita GapyearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang