satu : Undangan Tempat Tidur

124 35 24
                                    


"Aku selalu bermimpi aneh akhir akhir ini"

"Lantas? Apa peduliku?"

Gadis itu memutar bola mata, teman diseberang teleponnya memang menyebalkan, sambil mematut diri ia terududuk, cemberut "Kau kan teman, seharusnya peduli padaku, dan setelah dirumah baru ini rasanya aku kesepian sekali"

"Lantas? Apa peduliku?"
Gadis diseberang pun menahan tawa, suka sekali dirinya menggoda teman satunya itu, menyulut emosinya.

"Key!" Berdecak "Mati kau ditelan bumi!"

Key akhirnya tertawa "bercanda sayang," katanya "Hm, aku akan menerima undangan dari tempat tidur barumu jika kau mengizinkan, Anna" Key tersenyum disebrang sana.

"Ya, malam ini bermalam lah dirumahku"

Pagi itu pukul 08.58 saat key dengan senang hati menerima tawaran "undangan tempat tidur" dari temannya, Anna.

**

16.00

"Halo halo, Kau dimana key? Maksudku, Kau tidak bermaksud membatalkan undangan tempat tidurku kan?"
Anna gelisah, kedua orangtua nya tak kunjung datang dan ini adalah rumah baru yang -ia sendiri pun- belum cukup mengenalnya.

"Terlalu cepat dan blak-blakan saat aku sedang dalam bis bersama dua lelaki tampan disebelahku" Diseberang key berbisik, Seakan ia adalah pencuri yang akan tertangkap basah saat membesarkan sedikit saja suaranya.

"Kau akan kemana?"

"Ohoho"

Mendecak, dasar key gila, pikir anna. Belum satu menit ia seperti pencuri was-was, detik berikutnya sudah tertawa lepas.

"Mengapa tertawa begitu?" Anna masam, seakan key dapat melihatnya disebrang sana.

"Aku sedang dalam perjalanan"

Mati. Sambungannya terputus.

Anna menghela nafas, key itu, masih lebih baik sikapnya hanya ditunjukan pada anna, anna tak dapat membayangkan bagaimana cara key menelepon orangtuanya, habislah ia dengan ketidak sopanan nya.

Pintu terbuka. Astaga, siapa pula yang dengan tidak sopan membuka pintu tanpa mengatakan sepatah katapun. Dan anna hanya -lagi lagi- menghela nafas, siapa lagi karena hanya key teman tidak sopannya anna.

Ia mengernyit "Kupikir kau masih di bis dengan dua pria tampan disampingmu" Key tidak mengindahkan kata kata anna, toh anna pun lebih tenang kalau key datang lebih cepat.

Key tersenyum "Aku lebih suka dengan 'silahkan masuk atau selamat datang' sebagai sambutan" Wajahnya kini seperti seorang paling polos yang ada di dunia

"Selamat datang key ku yang menyebalkan" Anna tersenyum kecut, berbalik membelakangi pintu.

Yang disambut tertawa "Mungkin aku harus mengajarimu cara menerima tamu yang baik dan benar setelah satu malam ini"

+++

18.54

"Oh god, tuan rumah, kau harus mengangkat teleponnya, aku ingin ke kamar kecil dengan segera..!!"

Key melirik telepon, melirik kamar anna, lantas masuk ke kamar kecil.

Rumah anna memang cukup besar untuk keluarga kecil, setelah pintu masuk adalah ruang tamu, ruang makan, ruang santai, dua kamar terpakai dengan penerangannya, dilanjutkan dengan kamar mandi, wc, wastafel dan satu kamar di dekat kamar mandi yang sepertinya tak terpakai.

Anna segera berlari, lantas mengangkat telepon rumah setelah menemukannya di dekat kamar kosong.

"Anna sayang?"
Suaranya familiar, sedikit serak, anna mengenalinya, diseberang telepon pasti adalah ibu key.

"Ibu? Apa kau baik baik saja?"
Anna memang menyebut ibu key dengan sebutan ibu.

"Aku baik baik saja sebelum polisi menelepon, memberitakan key kecelakaan, aku tak percaya sayang," Ia terisak, mengendalikan nafasnya "Ia kecelakaan saat menaiki bis menuju rumahmu, key baik baik saja, baik baik saja dalam perjalananannya menuju tuhan, semoga begitu. Doakan yang terbaik untuk anakku ya, anna sayang" Anna menutup telepon. Jika ibu key terisak, maka anna tersentak, Lantas? Siapa yang sekarang ada di kamar kecilnya?
Siapa pun itu, key telah tiada.

pintu kamar kecil terbuka.

"Anna, sudahkah kau mengangkat telepon? Dimana kau anna?"

Anna masuk ke kamar kosong sebelum key sempat bicara, untuklah tak ada penerangan, ia bersembunyi dibalik pintu, peluh mengucur deras, ia mandi keringat, dadanya naik turun, nafasnya tak beraturan, berusaha menahan tangis. Ia gugup, takut, khawatir, dan berbagai perasaan lain menghampirinya.

Anna bersyukur telah masuk ke kamar itu, tetapi ia salah.

"Anna sayang? Apakah penelepon memberi tahumu tentang kecelakaan sore tadi?" seorang 'key' tertawa sumbang,

Tuhan! 

Pintu kamar terbuka, kamar yang terdapat anna di dalamnya.

"Bodohku, jangan bersembunyi saat ada tamu. Dan oh aku hampir lupa, bukankah aku akan mengajarimu cara menerima tamu yang baik dan benar?" 'Key' tertawa lagi, hanya sebentar setelah sepersekian detik ia berteriak. "Anna!" tertawa lagi.

Anna menangis, harus bagaimanakah ia? Astaga.

++++

Pagi itu seorang gadis ditemukan tewas dalam kamar kosong. Penyebabnya belum diketahui, yang pasti, orang tua anna sangat terpukul mengetahui bahwa anaknya dikubur dalam keadaan tanpa kepala, kedua kaki, dan kedua tangan.

Malamnya saat kedua orangtua paruh baya itu akan tertidur, kepala sang anak menggantung menghiasi dinding kamarnya.

Dan mungkin saat kau terbangun tengah malam, kau akan mendapatkan kaki atau lengannya:)

~~~••~~~~
Huhu satu cerpen abal abal ini selesai

Kritik dan sarannya ya.

Mohon dimaklumi karena ini cerita pertama haha.

Sampai jumpa di minggu baru yang akan datang~~

Bedtime Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang