Dunia ini sudah penuh dengan kesedihan dan air mata.
Seandainya semua orang tidak fokus pada luka sendiri, ada banyak hal menakjubkan yang selama ini terlewati.Kesedihan yang terus dirasakan,akan terus membuat kita lupa bagaimana caranya untuk bahagia. Bahagia itu sederhana contohnya melihat tingkah laku sahabat sahabatku ini.
Setelah selesai mandi kulihat mereka nampak terkejut seperti emak emak dapat undian kupon kaget dari salah satu penyelenggara aplikasi belanja yang sudah ditunggu satu minggu lamanya yang ternyata belum beruntung, berlebihan memang tapi itulah kenyataannya mereka tampak lucu tapi menggelikan.
"Mukanya biasa aja kali mas, gausah dijelek jelekkin udah mirip bandot". Ucapku meledek mereka.
"Sembarangan, muka ganteng kaya Robert Pattinson dibilang bandot" timpal Malik.
"Yehhhh ke pedean, apa tadi??Robert Pattinson? Jempol kakinya doang kali, gantengan juga gue dari pada lu" ucap bobi sambi menempeleng malik.
Egar dan Haikal hanya geleng-geleng kepala menelihat tingkah laku dua sahabatnya yang seperti bocah SD"Bi gue mau nanya, tapi lu harus jawab jujur ya tanpa ada dusta diantara kita" ucap Malik yang nampak dramatis
"Najis geli gue, muka lu udah kaya cewek mau nembak cowok yang berharap diterima tapi kenyataannya ga semudah itu Ferguso "ucap Bobi menimpali ucapan Haikal
"Gue serius bego, cewek yang ada difoto handphone lu siapa? Biasanya kan lu paling anti sama cewek" balas Malik
"KEPO" balas Bobi
"Ah lu mah gitu, udah kaya cewek yang malu-malu kucing ceritain jalan sama cowoknya,tapi akhirnya diceritain juga"jawab Malik meledek Bobi
" Najis sama perumpamaan lu, gue berbatang woi berbatang" balas Bobi
" Habis gue doang yang belum tahu, Egar kan sepupu lu, Haikal teman dari SMP lu, lah gue?? Baru kenal kemarin pas masuk SMA" ucap Malik cemberut layaknya gadis yang cemberut"
"Najis gue, lihat muka lu. Namanya Erlin Thalita Aryani, dia terpaut 2 tahun sama gue. Dulu gue sering ngekorin dia layaknya anjing dengan majikan, kemanapun dia pergi pasti gue ikutin. Tapi sayang gue hanya dianggap adik, semua akun medsos gue diblokir. Informasi yang gue tau cuma, kak Erlin sekarang kuliah di Universitas Satria Sanjaya. Gue mau ngejar kak Erlin, makanya gue belajar mati-matian supaya bisa satu kampus sama kak Erlin" ucap Bobi panjang lebar.
"Ohh to ngono toh mas Bob" jawab Malik sekadarnya. "Udah lik jangan kepo lagi sama si Bobi, dia emang rada gesrek otaknya ngejar cewek sampai segitunya" balas Egar meledek Bobi. Sontak semuanya menertawakan Bobi
Disisi lain, Rachma sedang berada di rumah sakit melihat keadaan Pandu yang masih sama, tidak ada perubahan sama sekali seolah menutup harapan untuk hidup. Seandainya aku sanggup menghentikan putaran waktu, ku ingin mengulang kembali takdir yang menuntunku bertemu dengannya. Ku akan minta agar segala sisa waktu hidupku yang ada ditukar dengan nafasnya. Ku ingin dia melihat dunia yang indah ini,apapun akan kulakukan.
Ku selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar Pandu bisa membuka kembali kedua matanya dan tersenyum padaku. Kehilangan dirinya menyakiti nurani, separuh nyawaku seolah terbawa olehnya dan menyisakan perih dihati. Ku hanya terus berharap ini bukan kenyataan, yang memaksaku menahan kesedihan yang begitu dalam.
Kaulah yang pertama menjadi trauma bagiku, Hanya harapan dan doa yang bisa kulakukan selama ini, kadang deru nafasku ini tersenggal putus asa, membuatku mulai letih berharap. Tapi aku harus percaya suatu masa, dimana Yang Maha Kuasa akan membuatmu membuka mata dan menyapaku dengan senyummu.
Kusesali mengapa ini semua harus terjadi, tolong maafkan aku Pandu. Karnaku kamu harus terluka dan berada disini, kuharap aku bisa menghapus semua deritamu.
Harusnya aku memang sendiri tapi kau malah hadir dikehidupanku dan menyelamatkanku dari kecelakaan itu.
Ku coba buka takdir, tapi sekarang kita terpisah ruang dan waktu, kini ku merasa kehilangan. Kau pergi karna salahku"Rachma pulang yuk, lo harus istirahat" ucap Rahma mengingatkanku.
Aku melihat ke arah Pandu. "Gue pulang dulu ya Pandu, besok gue datang lagi kesini jadi jangan bosen-bosen ya" ucapku tersenyum pada Pandu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM BOBI
No FicciónMenunggu bukanlah hal yang salah. Mungkin banyak orang mengatakan hanya orang bodoh yang mau menunggu. Tapi bagi ku itu sebuah harapan. Andai waktu itu... ah tidak, aku tidak boleh mengulang masa lalu. Lagi pula dengan mengulang masa lalu, dia tidak...