"Kita itu ibarat seperti sepatu. Selalu bersama, tapi nggak bisa menyatu, nggak bisa apa-apa."
•Bintang DeandaffaTidak lepas-lepasnya pandangan Bintang pada Sherra. Tak tahu apa yang sedang ia pikirkan kala itu. Terlalu fokus untuk memandangi wajah Sherra.
Sherra tahu kalau sedari tadi Bintang memperhatikannya, namun Sherra canggung untuk memulai obrolan karena foto yang ada di instagram Bintang tadi.
"Sher," tegur Bintang.
"Hm?"
"Sherra,"
"Hmm?" Sherra masih belum menoleh.
"Sherra, liat kesini!" Perintah Bintang.
"Apa sih Tang?" Sherra langsung menoleh mengadap wajah Bintang tetapi matanya terus menatap layar handphonenya.
Bintang tidak suka dihiraukan. Sedetik kemudian, Bintang memegang pipi Sherra agar Sherra bisa menatapnya.
"Liat gue." Kata Bintang.
Deg.
Sherra bungkam. Ia canggung dengan apa yang di lakukan Bintang padanya. Sebenarnya ia juga tidak tahu kenapa ia bisa canggung. Sherra tidak paham akan hatinya.
"Kalo lagi sama gue, jangan main handphone bisa?"
Sherra tidak menjawab.
"Sher, bisa kan?"
Sherra hanya mengangguk sekali. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Bintang dengan kata-kata. Hanya anggukan yang bisa ia berikan.
"Yaudah simpen handphonenya. Sekarang lo ikut gue. Gue mau lo bisa nunggang kuda."
Sherra tidak menjawab lagi dan tetap diam tetapi ia mengikuti kemana Bintang itu berjalan.
"Lo diem terus kenapa sih? Gue berasa ngomong sama tembok kalo gini caranya." Keluh Bintang.
"Gue bingung mau bilang apa."
"Lah kok bingung? Biasanya juga lo paling bawel kalo lagi di ajak main."
Sherra diam. Ia tidak akan memberikan kenapa ia selalu diam tadi. Kalau dia memberitahu Bintang, bisa-bisa Sherra malu setengah mati karena alasan ia diam karena Bintang.
"Tuhkan diem lagi. Kenapa sih?"
"Gapapa."
"Jawabnya cewe banget dah lo."
"Memang gue cewe bego." Ketus Sherra.
"Nah gitu dong. Gue suka kalo lo bawel." Lalu bintang memegang puncak kepala Sherra dan mengusap-usap rambut gadis itu.
Sherra mendengus karena perlakuan Bintang kepadanya yang membuat tatanan rambutnya menjadi berantakan. Padahal sebenarnya ia malu akan perlakuan Bintang.
"Oh iya, gue mau kenalin dulu lo sama kuda pacuan kesayangan gue. Sini." Bintang menarik tangan Sherra agar bisa lebih dekat dengan posisi kudanya.
"Dia gue kasih nama Jupiter. Karena dia itu kayak bintang jupiter bintang yang paling terang di alam semesta." Lanjut Bintang seraya mengelus kepala kudanya.
"Kalo gue lagi sama dia, entah kenapa gue nyaman, pikiran gue tenang. Mungkin karena kalo disatuin nama gue sama dia pas banget, Bintang sama Jupiter, jadinya Bintang Jupiter." Sambung Bintang sambil terkekeh.
"Yeee apa hubungannya bego." Jawab Sherra.
"Ada lah. Hm.. apa dia jodoh gue ya Sher?"
"Entar, gue pikir-pikir dulu. Buru-buru nggak lo nanya nya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
White Horse
Teen FictionSLOW UPDATE (sedang mengerjakan cerita baru) Kamu datang disaat yang terlambat. Datang disaat aku benar-benar sudah lelah dengan semuanya. Kamu, terlambat. -Afsherra Guisca Relisha Aku tidak tahu. Hanya saja, hati ini mengatakan kalau yang harus dit...