.
.
.
Yoongi sudah kembali ke Seoul. Ia memasuki rumahnya dengan pandangan kosongnya. Helaan nafas panjang berulang kali terdengar dari Yoongi. Ia mencoba menenangkan dirinya. Namjoon dan Hoseok sudah masuk ke kamar mereka karena hari sudah pagi. Tapi, Yoongi masih tak beranjak di tempatnya. Ia duduk di sofa sembari menatap kosong kedepan.
Yoongi menatap jam tangannya. Ini pukul setengah tujuh. Masih sangat pagi untuk keluar. Tapi, perasaannya merasakan ada yang harus ia lakukan disuatu tempat. Tapi, ia tak tau dimana itu?
Yoongi mengeluarkan ponselnya. Ia mulai mengotak-atik galeri foto ponselnya. Melihat beberapa gambar foto pemandangan yang di ambilnya secara acak. Pergerakan jari Yoongi terhenti ketika melihat foto yang tak asing di ponselnya.
"Jimin.."
Ya.. itu adalah foto yang tak sengaja diambil Yoongi ketika ia dan Jimin berada di Namsan Tower. Setelah memasang gembok, Yoongi memainkan ponselnya dan mulai menggambil gambar secara acak. Tapi, ia tak menyangka akan memotret Jimin. Yoongi terus menatap foto itu. Foto Jimin satu-satunya yang ia miliki. Didalam foto itu, Jimin terlihat tersenyum dengan senang kearah kamera. Gambar itu terlihat seperti diambil secara sengaja oleh Yoongi. Tapi, Yoongi berani bersumpah jika foto itu benar-benar tak sengaja.
"Apa yang kau tulis di gembokmu?"
"Harapanku."
"Arra. Tapi, apa harapanmu?" Jimin tersenyum.
"Hyung sendiri. Apa harapan, hyung?"
"Aku hanya menulis agar masalahku selesai dan come back rapper line agar sukses. Lalu harapanmu?"
"Hyung ingin tau harapanku?" tanya Jimin. "Hyung bisa membacanya. Tapi setelah aku pulang ke Busan."
"Aish, kau tak asik sama sekali."
Sepotong percakapannya dengan Jimin kembali terputar dibenaknya. Yoongi sedikit terkejut ketika menyadari sesuatu.
Harapan Jimin.. Ne, aku harus pergi ke Namsan Tower untuk melihat harapan Jimin. Ne, aku harus.
Yoongi dengan segera beranjak dari duduknya. Ia dengan tergesa-gesa berjalan ke pintu depan. Ia harus segera pergi ke Namsan Tower sekarang juga.
Pip! Pip!
Yoongi membuka kunci mobilnya. Ia masuk kedalam mobilnya dan menjalankannya menuju tempat tujuannya.
.
.
.
Yoongi berjalan dengan tergesa-gesa menuju lantai atas Namsan Tower. Suasana di Namsan Tower terlihat cukup lengang. Ia bisa leluasa untuk menuju keatap tanpa harus bersembunyi-sembunyi.
"Hah.. hah.. hah.."
Nafas Yoongi terengah-engah. Ia sudah berada di lantai atas Namsan Tower. Dengan tergesa-gesa ia kembali berlari menuju deretan gembok yang terpasang di sebuah pagar. Ia mencoba mengingat-ingat dimana Jimin memasang gemboknya. Ia mencari dengan tergesa-gesa. Hingga ia menemukan kertas yang tergantung di salah satu gembok di sana. Yoongi ingat betul, itu adalah kertas harapan Jimin.
Yoongi berjalan mendekati kertas itu dan menatapnya. Bayangan Jimin kembali masuk kedalam otaknya. Ia membuka kertas itu. Itu adalah tulisan Jimin yang berisikan harapannya.
Annyeong, Yoongi hyung. Haha.. aku tak tau harus mengawalinya seperti apa? Aku tau ini seharus berisi harapan yang aku tulis. Tapi sepertinya ini akan menjadi surat yang aku tujukan untukmu, hyung.
![](https://img.wattpad.com/cover/118732280-288-k61966.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Days [END]
FanficBerawal dari sebuah pertemuan yang tal sengaja, mengantarkan Jimin bertemu dengan grup idolnya. Namun siapa sangka jika salah satu membernya memiliki tekanan yang begitu besar. Jimin ingin membantunya sebelum Jimin tak bisa melakukan apapun lagi. "G...