.
.
.
Jimin baru saja bermimpi indah. Ia bertemu dengan kedua orang tuanya. Namun, pergerakan di tubuhnya membuatnya harus terbangun dari mimpinya. Perlahan Jimin membuka matanya. Ia melihat Hoseok di samping tempat tidurnya menatapnya dengan wajah cemasnya.
"Hoseok hyung, kenapa kau cemas? Apa terjadi sesuatu?" tanya Jimin, melihat wajah Hoseok yang cemas. Ia menoleh kearah kirinya dan melihat Namjoon dan Yoongi berada disana.
"Oh, Namjoon hyung dan Yoongi hyung juga berada disini. Kenapa semua berkumpul disini?" tanya Jimin, bingung.
"Hoseok hyung yang membawa kami kemari. Katanya, kau tak bangun-bangun meski sudah di bangunkan berkali-kali oleh Hoseok hyung." ucap Namjoon.
"Ya! Kenapa kau tak bangun, huh? Aku sudah berkali-kali memanggil namamu, tapi kau tak kunjung bangun. Aku juga sudah menggoyangkan tubuhmu keras-keras tapi kau tetap tak bangun." Ucap Hoseok dengan nada cemas. Jimin terdiam. Ia sedang berpikir.
Mungkin ketika aku bermimpi bertemu dengan appa dan eomma, aku jadi tak sadar jika aku sudah di bangunkan berkali-kali.
"Ah, mianhae, hyung. Mungkin aku terlalu nyenyak tidurnya." Ucap Jimin dengan tertawa kecil.
"Aish, kau membuatku cemas, kau tau?"
"Mian, hyung."
Jimin bangkit dari tidurnya dan melemaskan otot-ototnya yang kaku.
"Kajja! Aku buatkan sarapan untuk kalian."
Jimin turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju dapur, meninggalkan tiga namja yang masih terdiam di kamar Jimin.
"Apa dia baik-baik saja?" tanya Namjoon, dengan menatap pintu dimana Jimin menghilang.
"Ne, sepertinya begitu. Woah.. aku bahkan tak tau kalau Jimin tidur dengan memakai celana pendek minion." Ucap Hoseok, dengan nada tak percaya. Namjoon dan Yoongi menoleh menatap Hoseok.
"Aish, hyung. Kenapa kau membahas hal yang tak perlu, huh?" ucap Namjoon.
"Apanya yang tak perlu? Aku hanya membahas celana pendek minion milik Jimin. Lagi pula, bukan hanya Jimin yang seperti itu. Kau juga, kalau tidur pakai celana pendek dengan gambar love dimana-mana." Cibir Hoseok.
"Ya! Hoseok hyung!"
"Sudahlah, sebaiknya kita keluar. Aku sudah sangat lapar." Ucap Yoongi menghentikan pertengkaran Namjoon dan Hoseok yang jika dibiarkan pasti sampai siang tak akan berakhir.
Yoongi berjalan menuju dapur, diikuti dengan Namjoon dan Hoseok di belakang. Ia melihat Jimin sudah menata sarapan mereka di meja makan. Hoseok yang melihatnya, segera berjalan mendahului Yoongi dan menghampiri Jimin dengan wajah tak percaya.
"Kau memasak banyak sekali, Jimin-ah." Jimin tersenyum mendengar perkataan Hoseok.
"Bahan masakan di lemari es sangat banyak. Jadi, aku memutuskan untuk memasak sebanyak ini. Agar kalian bisa sarapan dengan puas." Ucap Jimin dengan tersenyum yang menampilkan eyes smilenya.
"Gomawo, Jimin-ah." ucap Hoseok dengan riang. Jimin hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih Hoseok dengan nada yang imut.
"Jja! Makanlah."
Yoongi, Namjoon dan Hoseok mengambil tempat duduk mereka masing-masing. Semua duduk dan mulai menikmati makanan yang dimasak Jimin. Jimin senang melihat orang yang menikmati makanannya.
"Kau tak makan, Jimin?" Jimin sedikit tersentak mendengar pertanyaan Yoongi.
"Ah, aku masih kenyang, hyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Days [END]
FanficBerawal dari sebuah pertemuan yang tal sengaja, mengantarkan Jimin bertemu dengan grup idolnya. Namun siapa sangka jika salah satu membernya memiliki tekanan yang begitu besar. Jimin ingin membantunya sebelum Jimin tak bisa melakukan apapun lagi. "G...