I. 15 Minute

67 11 3
                                    

Jangan lupa vote n' comment!

~Happy reading~

Di pertengahan semester dua yang penuh dengan soal ujian, di dalam kelas yang hening dengan siswanya yang putus asa. Dua puluh soal esay biologi terasa begitu mematikan.

tok... tak... tok... tak...

Suara langkah kaki bu Mia yang menambah kesan horror di kelas 9.1 ini. Dengan tangan yang disilangkan di dada, bu Mia berkeliling memantau jalannya ujian, sesekali dia menatap jam kecil yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Sudah selesai?" tanya bu Mia yang hanya dibalas dengan gelengan kepala para siswa.

"Ayo cepat!, 15 menit lagi harus sudah dikumpulkan!" tegas bu Mia, membuat seisi kelas jadi panik dalam keheningan. Bagaimana tidak, waktu tinggal 15 menit lagi dan banyak soal yang belum dijawab. Mereka terlihat ingin segera mengisi esay tersebut tapi bingung dengan apa yang akan mereka tulis.

Brukk!!!

Terdengar keributan yang samar dari belakang.
Sontak dengan wajah masam, bu Mia mencari tahu siapa Si Pembuat Onar yang mengganggu ketenangan ujiannya?.

Dengan tangan yang masih disilangkan, bu Mia berjalan menghampiri sumber suara yang tak lain berasal dari bangku pojok belakang sebelah kanan. Seketika matanya tertegun tatkala melihat salah satu siswinya tergeletak tidak berdaya di lantai.

"Aduhhh..." lirih gadis itu kesakitan.
Dengan sigap, bu Mia langsung merangkul tubuh lemah gadis itu dan mendudukkannya di kursi.

"Ada apa Bella?" bisik bu Mia sembari menggenggam erat tangan gadis bernama Bella itu.
Namun, bukannya menjawab Bella malah terlihat tambah kesakitan. Hal tersebut membuat bu Mia bingung, Perhatiannya benar benar terfokus pada gadis jangkung itu.

Siswa lain hanya bisa memendam rasa ingin tahu dan simpatinya. Mereka terlalu sibuk mengingat materi yang terlupakan, ditambah waktu ujian yang sebentar lagi akan habis. Semuanya tampak sibuk dengan urusannya masing masing.

Sementara itu masih di barisan bangku yang sama dengan Bella, terduduklah gadis mungil di bangku paling depan sebrang meja guru. Sepertinya ia berniat memanfaatkan momen tersebut.

Perlahan gadis itu mengeluarkan sebuah memo dari balik lengan jaketnya yang longgar. Dengan tangan mungilnya ia segera menyalin semua tulisan di memo tersebut ke lembar jawabannya.

"sedikit lagi......," batinnya dengan sikap tenang.

Tanpa disadari, ternyata sang ketua kelas yang posisi bangkunya tepat di samping gadis itu menyadari aksi yang telah ia lakukan itu. Tentu saja, sebagai ketua kelas yang baik ia harus segera menghentikan aksi curang tersebut.

"bu Mia!, Dona sedang mencontek!" Terang sang ketua kelas sambil menunjuk ke arah Dona yang berada di sebelah kiri bangkunya.

Seketika seluruh siswa menatap gadis bernama Dona itu dengan tatapan kaget dan kecewa. Bagaimana tidak, dengan susah payah mereka semua menghapal materi agar bisa menjawab soal ini, sementara Dona dengan sikap acuh malah dengan santainya mencontek.

Dan tentu saja, pernyataan sang ketua kelas itu membuat tekanan darah bu Mia naik. Bu Mia yang sedari tadi sibuk menenangkan Bella, akhirnya bangkit dan mulai berjalan pelan ke arah Dona.

"Aku rasa... Ini, berjalan sesuai rencanamu Bella" batin Dona, ia tampak sangat tenang meskipun aksinya telah terbongkar.

Dona menoleh ke arah Bella, mata hazelnya menatap Bella yang duduk di bangku paling belakang. Melihat tatapan itu Bella hanya membalasnya dengan senyuman tipis, tanda mengerti.

cheatersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang