Angin berhembus, daun daun berguguran ..seorang pria muda duduk diatas kursi rodanya menatap angin yang bahkan tak dapat dilihat oleh kedua matanya ..
Yuriii ...
Yuriiii .....
AAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH
............
flashback ..
" Mama .. mama ... Iyosuke keujung cana ya " teriak seorang anak laki laki berparas tampan setengah bule dengan pipi chubby dan balon merah ditangannya .
" Ryochan ..jangan jauh jauh sayang "
Teriak sang ibu dengan lembut .Ryosuke kecil berlari dan terus berlari mengayunkan balon merah ditangannya.
" Tebanggg... Wuuusshhh tebanggg..." Teriak ryosuke mengayunkan balonnya keatas dan tanpa sengaja balon itu pun terlepas .
" Ehhh ??? Bayoonn mau kemanya ???!!! Ahhhh janan jauh jauh bayonnn ahhh lyo gak ampe ..ahhhhhhh"
teriak ryosuke terus mengejar balon , matanya hanya tertuju pada balon merah yang mulai meninggi ." RYOSUKE AWAS SAYANG "
teriak sang ibu saat melihat anak satu satunya berlari kearah pinggir bukit ." Balon lyo mahhhh " teriaknya terus mengejar .
" Aaaaaaaaahhhhhhhh " teriak keduanya , baik ryosuke maupun sang ibu berteriak kencang dan histeris , ryosuke jatuh ke sebuah jurang kecil .
" TOLOOOONGGG !!!!! " teriak sang ibu seketika membuat semua orang yang berada dibukit itu berkumpul dan segera mencari petugas sekitar bukit, jurang kecil itu memang tidak seberapa dalam namun penuh dengan semak semak liar yang tajam .
Pencarian dilakukan selama kurang lebih 30 menit , petugas kepolisian pun sudah datang dan segera membantu , sampai kemudian seseorang berteriak dari bawah semak .
" Ketemu ! Anak anak ibu sudah ditemukan !"
Polisi pun menurunkan tangga tali agar para penolong yang berada dibawah bisa membawa ryosuke naik ke atas .
Ibu ryosuke sudah tak sadarkan diri saat 15 menit pencarian , pihak kepolisian berusaha menghubungi sang suami namun nomor yang tertera dihp sang ibu tidak aktif , akhirnya polisi pun membawa ibu dan korban kerumah sakit terdekat .
Sesampainya dirumah sakit , korban dilarikan ke ugd karena mengalami pendarahan cukup banyak sementara sang ibu hanya dimasukan kedalam ruang rawat biasa dan diberikan minyak angin oleh para suster .
10 menit setelah diberikan minyak angin akhirnya sang ibu sadar , berbarengan pula dengan hadirnya sang suami yang akhirnya berhasil dihubungi para petugas .
" Mahh ! Apa yang terjadi ?! Bagaimana ryosuke bisa jatuh ke jurang itu ?! " Tanya sang suami panik .
" Mamah juga gatau pah !! Tiba tiba ryosuke berlari kencang mengejar balonnya ..mama berusaha mengejar namun terlambat ! Sekarang bagaimana keadaan ryosuke pah ! Ryosuke mana !!!" Teriak sang ibu lebih histeris .
" Dokter sedang menanganinya , ryosuke ada di ugd , papa tak bisa masuk" ucap sang ayah lemas, anak semata wayangnya kini terbaring diruang ugd tak berdaya .
Tiba tiba salah seorang dokter masuk dan meminta kepada ayah dan ibu ryosuke untuk menemuinya di ruangan .
" Maaf pak bu , anak bapak dan ibu yang satu dalam keadaan kritis , ia kehilangan sekali banyak darah , sementara yang satunya hanya mengalami benturan kecil "
" Ehhh ? Maksud dokter ? Anak satunya ? Saya hanya memiliki satu anak dok " jawab sang ibu kaget .
" Ta tapi tadi polisi menemukan dua anak didalam jurang itu bu , baik ibu dan bapak ikut saya sekarang keruang ugd "
Ajak sang dokter kaget ." Mah .. memangnya tadi ada anak lain yang ikut terjatuh ?" Tanya sang suami sembari berjalan keruang ugd .
" Gak ada pah ..ryosuke berlari sendiri mengejar balonnya ..mama lihat pake mata kepala mama sendiri" ucap sang ibu juga bingung .
Akhirnya mereka sampai diruang ugd , dengan cepat sang ibu memeluk ryosuke yang masih belum sadarkan diri dengan luka luka lecet ditubuhnya .
"Ini anak saya dok, apakah dia baik baik saja " ucap sang ibu menangis melihat putra semata wayangnya tergeletak tak sadarkan diri .
" Yang ini baik baik saja bu , hanya sedikit luka memar akibat benturan ringan, juga lecet akibat ranting dari semak semak liar , dan sedikit shock , tapi anak yang disebelah sana kepalanya luka berat dan ia kehilangan banyak darah "
" Tapi saya tidak mengenal anak itu dok , cepat cari orang tuanya dok , kasian sekali anak itu .." sedih sang ibu memeluk ryosuke sambil menatap anak dikasur sebelah dengan kondisi yang lumayan parah .
Akhirnya dokter pun menghubungi pihak kepolisian dan menyelidiki kasus tersebut , mencari apakah didaerah sekitar ada yang kehilangan anak seusia anak yang berbaring itu .
Esok harinya ryosuke pun sadar namun tidak dengan anak yang berada disebelahnya, ryosuke membuka matanya perlahan kemudian menatap sekitar ..dilihatnya sang ibu yang tidur disebelah kanannya , kemudian ia pun memperhatikan seseorang yang berada dikasur sebelah kiri tempat tidurnya .
Tangan kecil ryosuke berusaha menggapai anak itu namun tak sampai, ia pun bangun dari tidurnya duduk menatap lagi anak itu , tiba tiba sang ibu bangun dan memeluk ryosuke sambil menangis , mata ryosuke tak lepas sedikitpun dari anak yang ada disebelahnya .
" Mamah .. Itu capaa ? .." ucap ryosuke kecil menunjuk anak itu .
" Ryosuke sayang ..kamu gak apa apa kan ? Engga ada yang sakit kan ? Akhirnya kamu bangun nak" ucap sang ibu tak menjawab .
" Kita napa ada dicini mah ? Itu capa ? Kenapa kepayanya dibungkus ?" Tanya ryosuke penasaran.
" Mama juga gatau , ryo jatuh dan anak itu ada bersama ryo, mama panggil dokter dulu ya sayang , ryo jangan kemana mana ..jangan turun dari kasur " ucap sang ibu buru buru pergi keruang dokter .
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Balloons
Fanfictionauthor : chinen devi /devi arioka (serah elu dep ) main cast : yamachii summary : kaki kaki kecil berlari kesana dan kesini menanti masa depan yang cerah . cinta .. air mata ... semua pasti ada saatnya..