Entah mengapa akhir-akhir ini mood Ran sangat tidak baik. Matahari sudah memancarkan sinarnya sedari tadi, tapi Ran masih saja berbaring di tempat tidurnya. Jujur saja, hari ini Ran sangat malas untuk pergi ke Sekolah. Jika saja, UTS tidak datang secepat ini, pasti hari ini Ran tidak berangkat ke Sekolah untuk mengejar beberapa mata pelajaran yang sempat ketinggalan.
Dengan langkah malas, Ran berjalan menuju kamar mandi untuk mandi.
===
"Ran, pulang sekolah anterin gue ke Butik ya?""Ngapain?"
"Lo masa ga tau? Kan tiga minggu lagi gue mau tunangan"
Ran sempat berpikir sejenak. Ia sampai melupakan acara pertunangan Naya dengan Niko.
"Yaudah nanti gue temenin lo"
"Sipp"
Di jam istirahat kali ini, Ran memilih untuk belajar ditempat duduknya. Walau sebenarnya, pikirannya tidak fokus untuk belajar. Tidak seperti biasanya, Ran tidak jajan di Kantin bersama teman-temannya. Karena ia lupa membawa uang. Walau sebenarnya masih ada alasan lain untuk tidak pergi ke Kantin.
"Tumben lo ga ke Kantin"
Terdengar suara yang sudah tak
lagi asing ditelinganya. Ran sampai lupa ternyata masih ada Gilang yang belum beranjak dari duduknya sejak bel istirahat berbunyi."Lo sendiri?"
"Ya.. Gue cuma mau nemenin lo aja disini, daripada lo sendirian dikelas, eh, tapi katanya ya. Di sekolah kita ini itu angker banyak juriknya sama.."
"Loh? Lo mau kemana?"
Ran segera bangkit dari duduknya. Risih mendengar ocehan Gilang yang ngelantur.
"Gue lagi ga mood denger cerita lo"
Ran segera keluar dari kelas menuju perpustakaan. Yang menurutnya lebih aman dan damai dari gangguan siapapun.
Namun, dugaan Ran salah. Gilang tetap mengikuti Ran dari belakang sampai Ran duduk di kursi perpustakaan."Lang? Lo ngapain sih ngintilin gue?"
"Gue cuma mau nemenin lo"
Ran yang mendengar jawaban Gilang, hanya memutar mata di denga malas, dan melanjutkan belajarnya yang sempat terpotong. Ran berusaha fokus namun, tetap saja pikirannya melayang kemana-mana.
"Lo kenapa sih?"
Ran mengerutkan keningnya.
"Kenapa?""Gue bakal nunggu lo siap buat cerita tentang masalah lo"
"Lo ngomong apa sih?"
"Apa gue ngomong kurang jelas? Apa lo yang ga jelas? Gue tau lo ada masalah"
"Lang?lo kayaknya seneng banget sih, gangguin ketenangan gue?"
"Oke, gue bakal pergi"
Ran melihat Gilang yang pergi meninggalkan Ran sendiri di perpustakaan. Namun, Ran memgerutkan keningnya ketika Gilang berhenti tepat di pintu perpustakaan.
"Lo harus cerita sama gue Ran!"
Gilang mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Ran.
"Hey, Gilang. Ini perpustakaan jangan berisik!"
Gilang hanya nyengir ga jelas dan meminta maaf ketika ditegur oleh penjaga perpustakaan. Pak Tri.
Konsentrasi Ran semakin buyar ketika Gilang berteriak ga jelas sambil mengucapkan namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] RAN
Teen FictionMasa lalu dan masa yang baru berlalu. Kedua masa itu adalah masa pahit yang dialami oleh RAN. namun, apakah Ran dapat melupakan kedua masa lalu itu? dan apa kedua masa lalu itu? Baca sampai habis ya.. By:Maritza Julianti _matitzaj_