14(choose?)

18 3 0
                                    

Kenyataan bahwa Jiwon memang menginginkan Sehun dan Mingyu dalam waktu yang bersamaan tentu salah. Ya,jangankan berbagi tempat dihati dengan seseorang yang kau suka,berbagi es krim dengan saudara saja kadang tidak mau.

Jiwon bingung,siapa yang harus dia pilih, Sehun cinta pertamanya atau Mingyu yang berhasil mencuri perhatiannya selama beberapa minggu terakhir.

Jiwon bingung. Jika dia memilih Sehun,jelas dia akan kehilangan Mingyu. Dan jika dia memilih Mingyu,maka dia akan kehilangan Sehun.

Resiko mana yang akan Jiwon ambil?

***

"Santai saja lah,Gyu. Aku yakin kau pasti akan mendapatkan wanita yang baik,sekalipun itu bukan Jiwon" kata Wonwoo sambil melahap sandwich nya.

Mingyu memang memasang earphone,tapi Wonwoo tau jika earphone nya mati. Itu adalah kebiasaan Mingyu jika sedang berada dalam suasana hati yang buruk.

Mingyu tersenyum kecut menanggapi perkataan Wonwoo. Mengapa semua hal tidak berakhir dengan baik untuk Mingyu? Sebenarnya apa salah Mingyu selama ini,sampai dia memiliki pengalaman buruk jika berurusan dengan yeoja.

Jujur saja,ini bukan sepenuhnya salah Jiwon. Ini juga salah Mingyu,mengapa dia menyimpan perasaan pada Jiwon terlalu cepat? Cinta pada pandangan pertama? Ah tentu hal ini sangat merepotkan.

"Gyu,makan lah ini! Kau belum makan apa-apa sejak tadi pagi. Ayolah,ini bukan Mingyu yang aku kenal!" Wonwoo berbicara dengan nada merengek. Benar,Mingyu belum makan apapun sejak tadi pagi. Sarapan dirumahnya pun dia lewatkan dengan alasan terlambat. Padahal bukan itu alasan yang tepat kan?

Mingyu mengangkat kedua bahunya acuh,"Kau makan saja,aku tidak lapar"

'Sebenarnya kemana Jiwon? Oh aku lupa,dia sibuk melarikan diri untuk berada sejauh mungkin dariku atau mungkin sedang berduaan dengan si albino itu'

'Sungguh,aku bingung'

'Lagipula untuk apa si albino itu datang!'

Mingyu sudah mengetahui cerita diantara Sehun dan Jiwon kala itu. Minjung yang memberi tahu. Minjung berpikir setidaknya dengan memberitahu cerita antara Sehun Jiwon dulu akan membuat Mingyu sedikit mengerti tentang kondisi yang menimpanya saat ini.

Ternyata salah,Mingyu tidak mengerti sama sekali. Yang dia inginkan hanyalah Jiwon. Dia tidak mau merelakan Jiwon untuk bersama Sehun dan hal yang lalu akan terulang lagi. Ya,ini namanya egois untuk kebaikan. Tapi,tetap saja Mingyu belum mendapatkan jawaban dari Jiwon.

Semuanya buram. Jiwon meminta sedikit waktu pada Mingyu untuk memikirkan semuanya. Tapi ini sudah hampir seminggu sejak pengakuan itu.

Sebenarnya apa yang Jiwon inginkan? Kembali bersama Sehun?ralat,bahkan mereka belum memulainya sama sekali. Yang benar adalah,kembali menggali perasaan yang sudah dia kubur dalam-dalam atau memulai perasaan yang baru dengan Mingyu.

"Mau sampai kapan kau akan menundanya,Ji?" Kali ini Minjung bertanya pada Jiwon,"Hei,menunggu itu tak enak,tahu!" Lanjutnya.

Jiwon mengacak rambutnya frustasi,"Arghhhh,aku bingung harus melakukan apa!" Katanya dengan nada gusar.

Minjung berdecih,"Cih,kau tinggal memilih antara Sehun dan Mingyu saja,dimana letak kesulitannya?"

"Minjung,kau tidak mengerti"

"Aku mengerti,tentu saja aku mengerti. Maka dari itu aku memintamu untuk memilih dengan cepat" kata Minjung sedikit marah,"semakin lama kau menundanya,semakin dalam juga rasa sakit yang akan dirasakan oleh Sehun atau Mingyu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please,don't Leave Me(Mingyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang