Joonmyun x Hyera

15 1 4
                                    

"Kau baik-baik saja?"

Sebuah tangan terulur diatas pundak Joonmyun lalu terkait didepannya. Kemudian muncul kepala dari seorang wanita yang bersandar nyaman dipundak pria itu.

"Kudengar ada sedikit masalah di kantor" tanya wanita cantik berpakaian casual dengan kemeja putih kebesaran dan hotpants jeans berwarna biru tua.

Dua sudut bibir Joonmyun tertarik keatas. Dia senang dikala suntuknya dia mendapat perhatian dari Hyera. Tapi dia tetap bersikap tenang meski jantungnya telah meledak-ledak didalam sana. Dia tidak mau Hyera menyadari kelemahannya terhadap wanita itu.

"Aku baik-baik saja. Hanya sedikit masalah kecil. Aku bisa langsung mengatasinya"

Senyum Hyera terbuka meski Joonmyun tidak bisa langsung melihatnya. Wanita itu memutari sofa. Kemudian dia duduk dipangkuan Joonmyun dan melingkari lehernya dengan tatapan sarat akan godaan.

"Aku senang mendengarnya. Aku harap kedatanganku tidak mengganggumu"

Joonmyun menggeleng, "Sama sekali tidak" balasnya santai. Bahkan dia berharap Hyera selalu menggangunya setiap hari. Tidak hanya muncul pada saat-saat tertentu seperti ini.

Hyera menggerakkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Joonmyun. Dia tempelkan bibir mereka sebentar. Sebelum berubah menjadi ciuman dengan hisapan-hisapan kecil.

Joonmyun masih tetap tenang ditempat duduknya. Tangannya dia tahan agar tidak menjamah tubuh Hyera yang berada dipangkuannya. Dia harus kuat. Dia tidak boleh kalah.

Satu tangan Hyera menyentuh pipi Joonmyun. Usapannya membuat Joonmyun semakin terbuai apalagi ciuman mereka menjadi lebih dalam sekarang. Keduanya membuka mulut untuk mempermudah akses bagi pasangan. Hyera memasukkan lidahnya kemudian menyapa setiap inci yang ada didalam sana.

Joonmyun membiarkan Hyera mendominasi ciuman mereka.

Hyera mengubah posisi duduknya. Kaki kanannya dia pindahkan melewati pinggang Joonmyun. Dia dipangku dengan posisi menghadapnya sekarang. Mereka jadi lebih leluasa memperdalam ciuman yang menimbulkan banyak suara decapan. Sepertinya Hyera dan Joonmyun sama-sama menikmati sentuhan yang lama kelamaan semakin mendalam.

Beberapa menit berlalu tanpa melepaskan tautan sedikitpun. Kadar oksigen yang menipis mereka abaikan karena sepertinya mereka cukup handal mengambil oksigen ditengah keintiman yang terjadi. Dan Joonmyun masih bertahan untuk tidak menyentuh tubuh Hyera. Padahal dia dapat merasakan kedekatan mereka apalagi Hyera sengaja menempelkan tubuhnya. Hyera tidak pernah setengah-setengah dalam melakukan sebuah pekerjaan.

Gesekan yang terjadi pada tubuh bagian bawah hampir membuat Joonmyun kehilang akal. Ada sesuatu yang menegang disana. Tapi dengan sekuat tenaga dia menahannya. Dada Hyera yang terus menerus menekan tubuhnya tidak kalah hebat membuatnya hampir gila. Joonmyun masih harus tetap bertahan.

Diantara kenikmatan yang dia rasakan, ada batasan yang harus Joonmyun pertahankan.

Hyera bukanlah miliknya.

Hyera menarik diri setelah puas menikmati bibir Joonmyun yang manis. Membuat senyum simpulnya jadi terlihat semakin manis.

"Aku akan pergi sekarang. Besok pagi Joshua memintamu menemuinya"

Ada hati yang tercubit mendengar nama Joshua meluncur dengan mudahnya dari mulut Hyera. Meski kenyataannya dia sendiri tahu bahwa Hyera adalah milik sahabatnya.

"Aku datang karena Joshua yang memintaku. Dia bilang aku bisa membuatmu merasa lebih baik"

Joonmyun hanya bisa tersenyum kecut mendengar penuturan Hyera. Setelah apa yang mereka lakukan, tidak adakah kesan mendalam yang Hyera rasakan terhadapnya?

Tidak perlu dijawab pun Joonmyun sudah tahu bahwa jawabannya bukanlah iya.

Ciuman tadi mungkin tidak ada artinya untuk Hyera. Dia hanya sedang memenuhi keinginan Joshua. Hyera telah berhasil membuat Joonmyun merasa lebih baik.

Mungkin secara garis besar Joshua tidak menyuruh Hyera menciumnya. Dia sendiri bingung kenapa Hyera sampai melakukan itu padanya. Tapi dia tidak akan pernah mempermasalahkannya. Jika Hyera melakukannya demi kesenangan pribadi, dengan senang hati Joonmyun siap menerima. Karena dia menyukai Hyera.

"Baiklah. Sampai jumpa besok, Joonmyun" dia berdiri, kemudian berlalu begitu saja.

"Hati-hati di jalan, Ra-yaa" pesannya tanpa mengantar Hyera sampai kedepan pintu.

Lalu sebuah kecupan mendarat dikepalanya. Joonmyun tertegun.

"Aku suka saat kau memanggilku seperti itu" bisik Hyera yang sukses membuat tubuh Joonmyun kembali menegang. "Sampai jumpa besok, Joonmyun~ku" pamitnya lagi dengan kaki teranyun menuju pintu keluar apartemen Joonmyun.

Pria itu sedang menahan nafasnya sekarang. Dia pikir dia akan mati jika dia tidak segera membuang nafas begitu mendengar bunyi pintu ditutup oleh Hyera. Dia pun menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

Hyera adalah sebuah kesalahan. Joonmyun tidak mampu menolak sentuhan Hyera padahal dia tidak punya hak atas dirinya. Joonmyun selalu menikmati setiap Hyera menciumnya.

Karena ini bukan pertama kalinya untuk mereka berdua.


Selesai

Short CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang