Short Cake

Joshua x Hyera

"Nona" seorang pelayan menaruh segelas es krim rasa cokelat di meja Hyera.

Gadis cantik yang sedang menatap keluar jendela itu menoleh, "Tapi aku belum memesan apa-apa" ungkapnya bingung.Pelayan itu hanya tersenyum seraya menunduk kecil kemudian pergi."Ada apa ini?" tanya Hyera dalam hati.

Dia melirik jam tangan dilengan kiri, kemudian mendesah. Dia kembalikan atensinya pada jalanan diluar sana. Cuaca cerah hari ini membuat Hyera ingin sekali jalan-jalan.

Seseorang menarik-narik baju Hyera. Gadis itu kembali menoleh dan mendapati anak kecil berwajah lucu menyerahkan sebuket mawar merah kepadanya.

"Terima kasih" Hyera elus rambut hitamnya yang halus. Setelah itu si anak tersenyum lebar kemudian berlari pergi.

Apa lagi ini?

Dia cek bunganya dengan penuh tanda tanya, kemudian dia cium bunga tersebut. Selain indah, ternyata mawar memiliki wangi yang mampu membuat perasaan menjadi nyaman. Kedua sudut bibirnya tertarik.

Dia taruh bunganya disamping es krim dan kembali menikmati pemandangan diluar sana. Desahannya pun kembali terdengar.

"Bey"

Hyera menoleh.

Dia terkejut saat pipinya dicium oleh pria yang sengaja memposisikan tubuhnya agar bisa mencium pipi Hyera ketika gadis itu menggerakkan wajahnya.

"Josh!" dia pukul pundaknya pelan.

Lelaki yang berstatus sebagai kekasih Hyera itu hanya mengumbar senyum tipisnya. Dia mengambil tempat didepan Hyera.

"Maaf"

"Es krim dan bunga tidak cukup untuk menembus kesalahanmu"

"Apa yang kau mau, sayang?" dia raih tangan Hyera lalu mengecupnya.

Hyera berdecak. Ada-ada saja kelakukan Joshua untuk mengambil hatinya. "Kau harus memikirkan apa yang aku mau"

Joshua semakin menarik senyumnya, "Itu mudah" dia menjawil hidung Hyera, "Mobil? Jam tangan? Sepatu? Atau~ tiket menonton NBA di Amerika?"

"Ish!" Hyera melempar genggaman mereka hingga tangan Joshua terlepas. Pria itu tertawa dengan senangnya mendapati wajah cemberut milik Hyera..

Setelah tawanya reda, dia elus rambut Hyera pelan, sambil mencondongkan tubuhnya agar jarak mereka semakin dekat. "Ok, aku akan mengijinkamu berkemah"

Hyera baru ingin bersorak gembira tapi tangan Joshua yang terangkat menghentikan niatnya, "Tapi aku yang harus mengatur semuanya"

"Bey~" gadis itu merengek dengan manja.

Rasanya Joshua ingin sekali mencubit pipi Hyera. Kekasihnya jarang sekali bersikap manis seperti ini.

"Aku hanya mengkhawatirkan calon istriku"

"Tapi aku pergi bersama teman-temanku, Sooyong juga ikut. Ini pesta kami"

"Aku tidak menjamin kalian aman ditangan Sooyong"

"Hei, dia adikmu"

"Karena aku tahu bagaimana adikku, bey"

Hyera cemberut. Dia memilih untuk menyendokkan es krim kemulutnya daripada membalas Joshua.

Percuma mendapat ijin darinya jika pestanya sebelum melepas status single bersama teman-temannya harus diatur oleh Joshua.

Hyera juga tidak mencampuri pesta bujangnya.

"Aku janji tidak akan merusak rencana kalian"

"Aku tidak yakin"

"Aku hanya ingin memastikan semuanya baik untuk kalian, dan juga aku"

"Ini acara wanita, Mr. Hong"

Joshua mengangkat bahu, "Who knows?"

Hyera mencubit kedua pipi Joshua dengan gemas, "Jika nanti aku berselingkuh, aku akan langsung menunjukkannya padamu agar kau tahu perbuatanku, tuan!"

Joshua menahan tangan Hyera diwajahnya. Dia mengumbar senyum cerah atas ancaman Hyera. Dia tahu Hyera tidak mungkin melakukannya. Gadis itu sangat mencintainya.

Ditinggal pergi ke Jeju semalam karena urusan pekerjaan saja Hyera menangis meminta Joshua segera pulang,

Dia bahagia setiap mengingat hal tersebut. Dia tepuk wajahnya dengan tangan Hyera.

Gadis itu tidak bisa kesal dalam waktu yang lama, apalagi untuk Joshua. Dia tarik tangannya setelah Joshua selesai bermain-main. Dia suapi Joshua dengan es krim kesukaannya. Mereka melanjutkan kencan ini dengan mengobrol seputar rencana pernikahan yang akan digelar bulan depan.

Dan kembali berdebat tentang pesta lajang.

Hyera dan Joshua menyambut bahagia hari bersejarah dalam hidup mereka. Satu bulan lagi, mereka akan menghabiskan sisa hidupnya bersama orang yang mereka cintai dengan sepenuh hati.

Selesai