Pagi ini merupakan pagi yang cerah bagi siswa lain, namun lain halnya dengan yerin pagi ini dia sudah di nistakan oleh fans sinb yang tidak tau diri itu, yerin begitu sabar menghadapi cobaan seperti ini. Disamping itu yuju memperhatikan yerin dari kejauhan ingin menolongnya, saat akan melangkahkan kaki menuju yerin tiba-tiba seorang lelaki mendahuluinya, jujur yuju shock melihat sinb menolong yerin, yuju hanya bisa melihatnya dari kejauhan saja. Semua fans sinb pergi meninggalkan yerin meski mereka heran kenapa sinb menolong gadis kampungan itu. Sinb membantu membereskan buku yerin yang berserakan karena ulah fansnya, yerin hanya terdiam melihat sinb membantunya. Sudah sekian lama sinb membuat yerin menderita baru sekarang dia menolong yerin.
"Kamu bisa berdiri?" Ucap sinb mencoba membantu yerin berdiri yang sebelumnya dia terjatuh akibat di dorong fans sinb.
"Jangan sentuh aku..." ucap yerin menepis tangan sinb. Yerin masih ingat kejadian saat sinb akan menodainya.
"Maafkan aku yerin.. selama ini aku memang salah, sungguh aku akan merubah sikapku agar kamu bisa menerimaku, aku tau semua ini sudah terlambat, kali ini aku hanya mencintaimu yerin... aku permisi dulu" ucap sinb mengelus lembut pucuk kepala yerin dan meninggalkan yerin, dia terdiam karena perlakuan aneh sinb tanpa yerin sadari yuju sudah berada didepannya, yuju membantu yerin berdiri tidak ada penolakan saat yuju membantunya.
。。。。
"Yerin aku mencintaimu.."
"Kumohon yerin.. aku benar-benar mencintaimu..."
"Dari awal aku mencintainya.."
"Kali ini aku hanya mencintaimu yerin..."
Kepala yerin terasa pusing karena terbayang kata-kata dari sinb, sebenarnya dia ragu akan cintanya sinb karena banyak berita dia adalah cowok playboy, yerin memikirkan sinb yang telah merubah sikapnya, saat itu sinb sering menggoda wanita bohai dan seksi sekarang dia bersikap dingin, apa kali ini yerin bisa mempercayai sinb.
Hari ini yerin sedang ada kelas olahraga, seperti biasa dia lebih sering berganti pakaian dikamar mandi dibanding ditempat ganti khusus. Yerin membuka kancing bajunya satu persatu. Setelah berganti pakaian, yerin keluar dari kamar mandi sesampainya di depan kamar mandi tubuhnya ditarik dan diangkat oleh seseorang. Yerin panik secara tiba-tiba ada yang menggendongnya seperti akan diculik. "Yakk! Turunkan aku..." ucap yerin sambil memukul punggung orang itu. Orang itu membawa yerin ke sebuah ruangan yang sepi tak ada siapapun selain mereka berdua, orang itu menurunkan yerin dengan cepat yerin langsung menatap orang itu, tak disangka dia adalah sosok yang selalu menghantuinya siapa lagi kalau bukan sinb. Yerin menatap sinb kesal karena telah menculiknya lagi.
"Mau apa kamu?" Tanya yerin sedikit memberi jarak kepada sinb.
"Dengarkan penjelas-"
"Cukup! Aku lelah dengan semua ini, jika kamu benar-benar mencintaiku buktikan, aku tak ingin mendengarkan omonganmu!"
"Baiklah.. kamu mau bukti.." sinb berjongkok di depan yerin dan mengeluarkan sebuah kotak berwarna kuning, dia membuka kotak itu dan ternyata isinya adalah sebuah cincin yang telah diukir nama yerin di cincin itu.
"Menikahlah denganku setelah kita lulus kuliah nanti, sekarang aku ingin kamu menerima cincin ini sebagai tanda bahwa kamu hanya milikku saja..." ucap sinb dengan nada lembut dan menatap yerin serius. Yerin hanya terdiam tak mengerti apa yang sebenarnya ada dipikiran sinb.
"U-untuk apa? Setelah sekian lama aku menderita?!" Ucap yerin sedikit gugup.
"Untuk menebus semua kesalahan fansku karena sudah membuatmu menderita, maaf selama ini aku tidak bisa melakukan apa-apa, aku memang lelaki pengecut yerin.. dari itu biarkan aku bertanggung jawab atas semua kesalahan yang ada" dengan cepat sinb memeluk yerin, dia merasa ada yang berbeda dengan sinb, hatinya mulai luluh karena kelakuan sinb. Cukup lama mereka berpelukan hingga yerin lupa dia sedang pelajaran olahraga.
"S-sinb lepaskan.." yerin mencoba melepaskan pelukan sinb namun sinb tak ingin menyudahi pelukannya.
"Tidak mau.." jawab sinb.
"Aku sudah terlambat pelajaran olahraga tau!"
"Sebelum itu terima cincin dariku dulu baru aku akan melepaskanmu" ucap sinb memperlihatkan senyumannya. Tanpa pikir panjang yerin menerima cincin pemberian sinb, yerin tau hanya ini salah satu cara agar dia bisa lepas dari pelukan sinb. Ingin memberontak pun sinb pasti akan lebih kuat dari yerin.
Sinb sangat bahagia karena dia berhasil mendapatkan yerin, sebelum itu sinb mengantar yerin ke lapangan untuk mengikuti pelajaran olahraga, mereka berdua menjadi pusat perhatian siswa-siswi disana. Fans sinb benar-benar tidak suka dengan pemandangan seperti itu. Mereka terus melirik ke arah yerin dengan wajah tak suka. Yerin pun tidak memperdulikannya.
。。。。
Sepulang sekolah sinb menunggu yerin di depan gerbang, sinb mencari sosok yerin yang dia sayangi dari jauh terlihat yerin sedang asik bercanda bersama kedua sahabatnya yaitu umji dan eunha. Sinb melambaikan tangan ke arah yerin, namun yerin pura-pura tidak melihat sinb. Hal itu membuat sinb kesal dan menghampiri yerin, eunha dan umji memandang sinb dengan pandangan ingin membunuh sinb.
"Halo, aku hwang sinb calonnya jung yerin, mohon dukungannya.." ucap sinb dengan pedenya.
"Hei buaya! Apa yang kamu maksud dengan calon?!" Tanya eunha.
"Maaf sebelumnya nona~ mulai hari ini dan seterusnya yerin milikku hwekk.." ucap sinb menjulurkan lidahnya membuat eunha kesal.
"HUH?! Beraninya ka-"
"Eunha.. umji.. a-aku permisi dulu, aku bisa jelaskan semua ini tapi tidak sekarang.." ucap yerin lalu menarik sinb meninggalkan eunha dan umji hingga keluar gerbang sekolah.
"Demi apa tiba-tiba mereka mau nikah apa jangan-jangan yerin sudah berani membuka hatinya buat sinb" ucap umji heran.
"Nekat banget tuh yerin udah tau sinb itu buaya ganas, semoga yerin baik-baik saja.." ucap eunha.
Sementara itu yerin masih terus menarik sinb ke suatu tempat yang tak jauh dari sekolahnya, sampailah disebuah taman, sinb yang tidak asing dengan taman ini pun mulai mengingat suatu kejadian yang membuatnya jatuh cinta ke yerin. Sinb pun mulai menggoda yerin yang mengatakan bahwa yerin ingin berdua saja dengannya dan ingin bermesrahan bersamanya. hal itu membuat yerin mual dan ingin muntah, akhirnya yerin memutuskan untuk duduk dikursi panjang yang ada di taman itu. Mereka berdua hanya terdiam, sinb mulai mendekatkan diri ke yerin, namun yerin malah semakin menjauh tak mau berdekatan dengan sinb, sinb terus mendekat dan yerin pun sudah sampai ujung kursi tersebut dia masih tetap menjauh dan yerin hampir jatuh, dengan cepat sinb menangkap tubuh yerin agar dia tidak terjatuh.
"Awas.. kamu itu ya ngapain sih menjauh, nanti kamu jatuh terus terluka gimana" ucap sinb dengan posisi merangkul pinggang yerin.
"Apa pedulimu! Lepaskan.." ucap yerin menyingkirkan tangan sinb.
Sedari tadi mereka sedang di awasi oleh seseorang dari kejauhan, orang ini merasa tak suka dengan sinb karena sebelumnya dia telah mebuat yerin menderita dan sekarang sinb bisa dekat dengan yerin, dengan perasaan benci dia meninggalkan sinb dan yerin yang berada di taman. Sinb terus mengajak bicara yerin, namun yerin hanya membisu tak ingin berbicara dengan sinb. Waktu menunjukan pukul 04:30 sudah saat yerin untuk kembali kerumah. Ketika diperjalanan sinb terus membuntutinya membuat yerin kesal, jika sinb membuntutinya kemungkinan identitas yerin bisa terbongkar.
"Pulanglah.." ucap yerin menghentikan langkahnya.
"Kenapa? Aku ingin melihat calonku pulang selamat sampai rumah..."
"Tidak perlu.." ucap yerin lalu kembali berjalan.
"Umm.. apakah kamu masih ragu akan cintaku yerin?" Tanya sinb tiba-tiba. Tidak ada jawaban dari yerin dia hanya berhenti melangkah.
"Baiklah aku akan terus muncul di hadapanmu sampai kamu jatuh cinta padaku dan membuatmu berani untuk membuka hatimu untukku..." ucap sinb. Yerin hanya terdiam tak menjawab perkataan sinb.
"Yerin!" Panggil seseorang dari arah belakang, seketika yerin dan sinb menoleh ke arah suara tersebut. Sinb terkejut ternyata dia...
.
.
.
.-TBC-
Mumun is back...
Semoga suka :v maap kalo ceritanya gj.. harap maklum...Thanks vote dan komennya!! :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, If You Dare
FanfictionSinRin again... langsung dibaca saja~ ➡Gender bender ➡Gfriend ➡Other... semoga suka~♥