Sinb terkejut kenapa ada yuju disini, yerin hanya diam melihat ke datangan yuju. Sementara sinb terlihat kesal melihat kedatangan yuju karena dia masih mengingat kejadian saat yuju menamparnya, jujur saja sinb tak suka disakiti secara fisik. Apa lagi ditampar seperti itu. Selagi malas dengan yuju, sinb menarik tangan yerin dan segera meninggalkan yuju. Tak mau kalah dengan sinb, yuju pun menahan tangan yerin.
"Lepaskan tangan yerin.." ucap yuju menatap sinb dengan rasa tak suka.
"Apa hakmu?" Balas sinb.
"Kamu tidak pantas bersamanya yerin.." ucap yuju berganti menatap yerin.
"Apa maksudmu?!" Sahut sinb, mereka berdua memulai berdebatan.
"Kenapa? Bukannya kamu sudah membuat yerin menderita? Apakah kamu tidak ingat kamu mau menodainya!" Ucap yuju dengan nada keras dan sedikit ditekan. Sinb dibuat tak percaya sahabatnya sendiri berkata seperti itu.
"Lalu kenapa?! Kamu tidak suka aku dekat dengan yerin, atau sebenarnya kamu menyukai yerin?!" Ucap sinb emosi.
"Kalau iya kenapa?" Ucap yuju dengan santainya, sinb membulatkan kedua bola matanya kesal bagaimana bisa sahabatnya sendiri menyukai orang yang sama.
"Sahabat macam apa kamu yuju.. Beraninya kau!" Sinb hendak memukul yuju, namun yerin menahan tangan sinb.
"Cukup sinb, ingatlah kalian berdua itu sahabat.." ucap yerin menatap sinb dan yuju.
"Sahabat? Apa kamu gila yerin.. asal kamu tau sinb selalu mengambil orang yang aku sayang dan lebih parahnya sinb sudah menidurkannya! mulai sekarang kita bukan sahabat sinb!" Yuju meninggalkan yerin dan sinb, sementara itu sinb benar-benar kesal dengan semua perkataan yuju, meski semua itu fakta haruskah dia berkata didepan yerin yang mungkin akan menikah dengan sinb setelah lulus kuliah.
Setelah kejadian yuju dan sinb berdebat, yerin pulang kerumahnya sendirian tanpa diantar sinb, sinb pun menuruti keinginan yerin untuk tidak mengantarnya pulang. Sesampainya di rumah yerin langsung memasuki kamarnya, di kamar dia mengeluarkan kotak kuning pemberian sinb, dia terus menatap kotak itu dan berpikir untuk mengembalikan kotak tersebut. "Apakah dengan ini aku bisa mempercayainya? Tapi aku belum sepenuhnya mengetahui sifat asli sinb, bahkan keluarganya pun aku tidak tau..." pikir yerin sambil menatap kotak kuning.
。。。。
5 bulan kemudian....
Saat ini adalah hari dimana ujian kelulusan dimulai, sudah 5 hari semua murid mengikuti ujian kelulusan dan hari ini adalah hari terakhir mereka menghadapi ujian, sungguh hal yang ditunggu-tunggu oleh sinb karena sebentar lagi akan libur panjang dan dia bisa menghabiskan waktu berdua bersama yerin, sebenarnya sinb telah mempersiapkan banyak rencana untuk membuat yerin membuka hatinya untuk sinb. Jujur saja 5 bulan yang lalu yerin benar-benar dingin terhadap sinb, mungkin yerin sedang menguji sinb apakah sinb serius dengannya atau tidak.
Waktu ujian pun berakhir setelah ini yerin berniat untuk langsung pulang karena ayah angkatnya berkata akan ada acara keluarga. Namun saat akan berjalan menuju pintu gerbang terlihat sinb dengan motor sportnya berhenti didepannya. Hal ini membuat waktu yerin terbuang sia-sia dan pastinya ayahnya sudah menunggu kedatangannya.
"Yerin..." sapa sinb tak lupa senyumnya.
"Minggirlah aku sedang banyak urusan..." jawab yerin dengan wajah datar.
"Yah.. kenapa kamu selalu dingin terhadapku?" Ucap sinb.
"Sinb.. aku mohon hari ini ada acara penting..."
"Mau aku antar?" Ucap sinb menawarkan yerin.
"Tidak perlu, aku tidak mau melihat fansmu mengancamku lagi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, If You Dare
FanfictionSinRin again... langsung dibaca saja~ ➡Gender bender ➡Gfriend ➡Other... semoga suka~♥