Ayatha Afriany Valefi, yang kerap dipanggil Aya itu adalah salah satu cewek yang tercantik di keluarga Valefi setelah Mama nya dan juga Kakak perempuan nya. Cewek ceria serta suka bermain basket itu, memang anak terakhir di keluarga Valefi.
Aldo geraldo adalah abang Ayatha, cowok itu selalu menemaninya bermain basket di halaman rumah nya. Aldo sekarang tengah duduk di bangku kelas XII dan juga Adelya Aldina yang selalu menjadi teman curhat Ayatha di rumah ketika Mama nya sedang tidak bersamanya, Adelya sekarang tengah duduk di kelas XI.
Kedua orang itu adalah orang yang sangat-sangat berarti bagi Ayatha setelah kedua orang tuanya, karena kedua orang tua Ayatha memang sangat sibuk dengan pekerjaan mereka dan sangat jarang berada di rumah. Bagi Ayatha, Aldo dan Adelya adalah malaikat pelindung yang dititipkan Tuhan untuknya.
Lagi dan lagi bola masuk dengan sempurna ke ring baket, Ayatha hanya diam tanpa bereaksi, toh ia tidak perlu berteriak histeris karena memasukkan bola ke ring dengan sempurna sudah menjadi hal biasa menurutnya.
"Astaga, ngagetin aja lo," ucap Aldo seraya mengelus-elus dadanya karena terkejut melihat Ayatha yang tengah memantul-mantulkan bola basketnya.
Bagaimana Aldo tidak terkejut? Aldo melihat Ayatha tengah bermain basket pagi-pagi buta di halaman rumah. Aldo berpikir Ayatha adalah hantu kesasar di rumahnya.
Ayatha menoleh kearah Aldo dan mengalihkan kembali pandangannya ke bola basket yang ada di tangannya.
"Main yuk," ajak Ayatha.
"Gila lo ya? Ini udah jam berapa? Lo mau telat?"
Ayatha berdecak pelan, "Yaelah bentaran doang, nggak lama kok." Ayatha masih memantul-mantulkan bola basketnya, berharap Aldo mau bermain dengannya.
"Nggak ah, gue mau mandi," ucap Aldo dan berlalu pergi meninggalkan Adiknya itu.
Ayatha menghela nafas kesal, ingin sekali ia melempar bolanya tepat ke wajah kusut khas bangun tidur Aldo.
"Ay, mandi gih." Kini Adelya lah yang mendatangi Ayatha.
"Bentar lagi kak," ucap Ayatha seraya memasukkan bolanya ke ring basket.
"Lo mau ditinggal lagi sama Bang Aldo? Buruan cepet mandi!" Ayatha mendengus kesal dan berjalan memasuki rumah menuju kamarnya.
Setelah beberapa menit kemudian, Ayatha keluar dari kamarnya dengan menyandang tas di bahu. Ayatha segera menuju meja makan, ia disambut oleh senyuman hangat dari Adelya. Bukan Mamanya.
Ayatha membalas senyuman kakaknya dan duduk di kursi, menyantap nasi goreng yang telah dibuatkan oleh Adelya.
"Ay," panggil Aldo.
Ayatha menoleh ke arah Aldo yang tengah sibuk memasang jam tangan seraya duduk di depan Ayatha.
"Hm," Ayatha hanya berguman asal dan melanjutkan makannya.
"Gue nggak mau dengar lo ribut lagi sama Arka hari ini." Ayatha tidak mengubris ucapan Aldo.
"Ay, lo bisa janji kan?" tanya Adelya dengan wajah seriusnya.
Ayatha menghela nafas kesal lalu mengangguk pelan.
Mereka sarapan dalam diam, tidak ada terdengar candaan yang selalu dilontarkan Papa Ayatha ketika mereka sedang makan dan tidak ada juga masakan enak yang selalu dibuatkan Mama nya ketika Ayatha hendak berangkat sekolah. Bukan berarti masakan yang setiap hari disajikan Adelya tidak enak, hanya saja Ayatha rindu dengan masakan Mama nya itu.
Ayatha ingin sekali menanyakan kabar kedua orangtuanya kepada Aldo dan Adelya, tapi niatnya itu selalu diurungkannya karena kedua kakak nya itu pasti menjawab seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Badboy
Teen FictionDIPINDAHKAN KE APK DREAME!!! Katanya dia tampan. Hm, Ayatha mengakui hal itu. Toh jika ia membantah, pasti banyak orang yang tidak menyetujui pendapatnya. Katanya dia berbeda. Namun nyatanya? Dia sama saja! Katanya dia pengganggu di hidup Ayatha. Ya...