-Pangrango Hiking ala2-

102 12 34
                                    

Kaga hiking naik beneran sampe puncak pangrangonya karena keterbatasan penghetahuan dan keluarga kami memang gaada yang well trained buat naik gunung beneran so. . hiking ala-ala. .(padahal naik cuma buat ke curug doang)

Bokap pengen liburan keluar kota. . jadi ya,  Dia meliburkan diri katanya.

". . . gunung. . "

"Pantai aja. . "

"Gunuuunng aja maamaaa. . "

"Pantai aja pa. . Jin tuh gabisa di yang dingin-dingin. . "

"Tapi gunung rubih (lebih) asyik. . "

Gue sama Jun nongkrongin perdebatan pertama kali emak bapak dimeja makan.

Ini nentuin kita mau liburan ke mana.
Bokap mau ke gunung. . tapi nyokap gamau karena. . err. . ya gue gabisa ketempat dingin.
Tapi gue pengen sekali seumur idup ke gunung atau tempat dingin lainnya bareng keluarga. .

". . . pah. . mah " gue buka suara

"Gunung aja. . Jin pengen ke gunung. . kan belom pernah bareng-bareng. . " iya bahkan ke puncak aja ama emak gue gaboleh.

Emak gue trauma gue nyaris mati bengek pas main ke curug waktu kecil, pas perpisahan sd.

Waktu itu emang udah diperingatin sama emak gaboleh nyemplung ke air karena emang udara sama airnya dingin banget. Tapi namanya bocah kan ya. . penasaran gue liat aer terjun dan temen-temen gue sama emak bapaknya pada menikmati. Jadilah gue nyolong-nyolong nyemplungin kaki. . lama-lama nyemplung seluruh badan :D

Pertama-tama sih gapapa. Lama-lama gue ngerasa kalo airnya makin dingin. Gue makin susah nafas. Terakhir gue inget temen gue teriak panggil nama guru abis itu. . ya . . gue bangun di rs dengan emak yang udah nangis-nangis disamping gue.

Abis itu gue gaboleh pergi ketempat yang dingin-dingin lagi.

Tapi gue sering minum pop'es disekolahan. Sama es teh mbak popi. 😁

Tentang kelemahan gue yang ini. Yah. . sebisa mungkin gue gamau nunjukin ke Jun. Harga diri seorang kakak gitu lo. Malu lah gue. Sekarang aja gue udah malu karena badan Jun lebih atletis.

"Gak Jin. . pokoknya mama gamau. . "

"A-. . " Junya ikut buka suara.

"A-aku juga. . ingin ke gunung sih. . aku tidak teruraru suka pantai. . "

". . . ma braaazaaa!!. . " gue nemplok ke Jun.

"Jin ga kenapa-kenapa kok. . dulu kan masih kecil . . kayaknya sekarang udah nggak. ."

"Apaan kamu. . orang kalo ujan aja masih sering kambuhan kok. . udah deh Jin gausah aneh-aneh. . "

Ih kzl sama mama.

". . . Ne mama. . sukaran kan pergi bersama ya. . tidak apa. . papa jaga Jinta dan semuanya. . jadi purisu ya. . bisa kegunung ya. . " papa pake rayuan maut memohon sambil pegang dan cium-cium tangan mama.

". . . haa~h. . " mama cuma ngehela nafas.

"Yaudah. . ----- YEEESSS YATTAAA BOLEEE YEEEES. . " gue bokap sama Jun udah sawan kegirangan.

"DENGER MAMA DULU. . " nyokap gebrak meja.

Semua hening serempak.

Uwee koweeee. .(wah serem) <Jinta niruin Jun.

". . . boleh . . asal. . Buat Jin . . gaada nyemplung-nyemplung ke air. . kalo udah cape atau sakit langsung bilang. . mama ga suka kamu sok-sok'an . . Junya juga. . jangan sampai luka atau apapun. . papa. . jangan ngajarin anaknya yang nggak-nggak ya. . "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jin & Jun -Daily Life Of Twins- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang