Prolog

2.6K 109 19
                                    

Author POV

Karin berjalan. Langkah demi langkah. Melintasi sebuah lorong sembari mengenakan gaun putih sederhana. Ia mengedarkan pandangan, melihat sekeliling. Sepi, sunyi, dan senyap, begitulah kira-kira.

"Apa ini di lorong sekolah?" Karin membatin mencoba menebak. Lantas, ia mengedikkan bahu tanda tidak tahu dan mulai berjalan lagi.

Beberapa langkah ia berjalan, sekonyong-konyong muncul beberapa sosok manusia tembus pandang, makin lama makin jelas. Mereka adalah pelajar SMA. Terjawab sudah, dirinya memang sedang berada di lorong sekolahnya, SMA 68 Bandung. Lorong dengan ujung yang terdapat tempat finger print (berbentuk kotak yang berfungsi sebagai absensi menggunakan sidik jari).

Karin terdiam. Ia berdiri tepat di tengah-tengah kerumunan manusia yang sedang berlalu-lalang di sekitarnya. Ia mengeluh pusing. Diedarkan pandangan ke sekeliling. Satu persatu manusia diamati oleh gadis itu, Karin. Ada satu yang paling menarik perhatiannya. Yaitu, seorang lelaki  bertubuh jangkung dengan mata tajam sedang berjalan di depannya. Ia berjalan melewatinya. Darah putih keluar dari manik mata Karin. Ia terisak dan mendapati sesak yang berasal dari dadanya.

Karin tersentak. Ia terbangun, rupanya itu hanya mimpi belaka. Karin terduduk. Diangkatlah lengannya dan diarahkan punggung tangan tersebut pada wajahnya yang digunakan untuk menghapus bekas air matanya.

"Akhir-akhir ini, gue selalu mimpi gitu. Tapi ini kali pertama gue nge-lihat wajahnya dengan jelas. Gue ngerasa itu bukan sekedar mimpi biasa. Entah kenapa firasat buruk gue makin menjadi tiap mikirin cowok tadi. Apa ini sebuah pertanda?"

TBC

Ditunggu vomentnya. Kalau banyak yang suka bakal aku lanjutin.

Salam,
Anna

One Day [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang