Nino masih menungguku?
***
Flashback on
"Lo bisa aja deh, No." Alaver tertawa pelan sambil mengetuk jidat Nino. Nino tersenyum. "Selin kan sukanya sama Darren, bukan sama lo."
"Emang siapa yang bilang Kalo gue berharap Selin suka sama gue?" Nino mengernyit.
"Lah, tadi lo bilang Kalo Selin itu suka ngeliat lo dengan tatapan memuja?"
"Gue gak pernah berharap supaya Selin bisa suka sama gue," gumam Nino pelan. "Lagipula gue juga lagi suka sama seseorang, kok. Selin itu suka menatap gue dengan pandangan memuja supaya bantuin dia deketin Darren. Ngaco lo."
Alaver terkekeh. "Eh, memang siapa yang lo suka, No?"
Nino tiba tiba menggenggam jemari Alaver dan menatap Mata hijau jernih milik Alaver dengan dalam, wajahnya sangat serius.
"Gue suka sama lo, Ver. Gue sayang sama lo. Gue tahu kok, lo gak bakalan menjawab sekarang. Gue bakal pulang ke Jakarta, dan nanti gue bakal balik kesini lagi untuk menagih janji lo lagi. Gue sayang lo, Ver." Nino menepuk nepuk pipinya dan pergi meninggalkan Alaver yang terpana.
Alaver tahu, Nino mencintainya.
Dia lebih tahu perasaan Nino Daripada perasaannya sendiri.
***
Alaver pulang dengan wajah ditekuk. Ele mengernyit melihat kelakuan keponakannya itu.
"Ver, kamu kenapa? Kamu sakit?" Alaver mengernyit, moodnya memburuk. Dia masih terngiang ngiang ucapan Nino.
Alaver menggeleng geleng. "Tidak, bi. Terima kasih. Aku Mau masuk ke kamar dulu, ya, bi. Aku capek."
Alaver masuk kekamarnya dan mulai mengutak atik handphone nya. Diliriknya pesan dari Christian, suaminya.
Aku merindukanmu La. Aku harap kamu cepat pulang. Maafkan aku, percayalah padaku. Semua yang kamu lihat salah, sayang. Aku mencintaimu.
Alaver berdecih. "Salah? Dasar pria egois dan bodoh. Kau Pikir aku begitulah naif sampai tidak mengetahui kebohonganmu?"
Dan... Alaver keliru.
***
"Kau begitu bodoh. Kalau kau tidak bodoh, kau tidak akan kehilangannya, begitu?" Sean memunculkan senyum smirk nya.
"Bangsat!" Chris memukuli wajah Sean bertubi tubi. Kedua kalinya Mereka bertemu lagi.
"Jangan Coba Coba menyentuh Alaver lagi! Atau kau akan merasakan yang jauh lebih parah dari ini!" Chris mengusap darah yang mengalir disudut bibirnya.
"Kau Pikir aku akan takut?" Sean terbahak dan meninju wajah Chris. "Sayangnya, tidak! Aku harap kau Mati, bangsat! Karena kau tidak pantas untuk Alaver."
Sean meninju terus terusan perut Chris sampai pria itu terlihat ingin muntah. Chris mulai memejamkan Mata, kegelapan menyambutnya.
***
"Aku bangga padamu, Sean. Aku bangga." Tasya tersenyum tipis. Sean lantas meremas tangannya.
"Demi keinginan kita. Aku yakin, masing masing kita pasti bisa mendapatkan cinta kita masing masing. Aku percaya." Balas Sean.
[PART 18 - SUDAH DIREVISI!]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Karma✓ [PROSES REVISI]
RomanceFIRST VERSION!!!! COPYRIGHT ©2018 #212 in Romance 27 Aug 2017 (JUDUL AWAL : BAD BOY IN LOVE) PRIVATE ACAK. ____________________ ★ROMANCE #1★ 《ROBERTS FAMILY》 _____________________ "At first, i'm refused to marry her. Now, i love her too much." -Ch...