Satu panggilan bertuliskan namamu.
Kutekan tombol itu, agar bisa mendengar suara yang kunanti nanti itu.
Tujuh kata singkat yang kau lontarkan mampu membuatku melupakan daratan.Panggilan itu mati. Aku masih disini. Bersandar ditembok. Entah bagaimana bisa ruangan ini mendadak kehabisan O2.
Entah kenapa mendadak jantungku kehilangan satu detakan.
Entah mengapa senyum diwajahku tak kunjung hilang hingga subuh menjelang.Dan aku mengerti, aku merangkai semuanya. Sebuah kenyataan yang sangat aku hindari namun mau tidak mau kenyataan itu menamparku dengan sangat keras.
Aku jatuh cinta padamu.