Sebegitu jahatnya waktu yang membuat kamu tidak mengerti arti hadirku.
sebegitu cepatnya waktu berlalu dengan segala kesibukanmu.
Aku mendukungmu, aku mengerti akan semua kesibukan di harimu.
Namun, tidakkah waktu memberikan kesempatan sedikit saja kepadamu untuk sekedar mengubungiku lalu menyampaikan bahwa kau rindu.
Aku hanya menginginkan sedikit dari kabarmu, paling tidak untaian kata yang membuat aku percaya bahwa kamu mengetahui aku ada. Itu saja./tanpa lisan/
jadi benarkah waktu sedang berbicara tentang kita?
mungkin saja ia tidak mengizinkan dua orang bertemu. Kenapa demikian?
sekarang siapa yang harus disalahkan?
Kamu kah yang terlalu terlena dengan kesibukanmu ataukah aku yang terlalu tidak mengontrol cara menungguku?
Mungkin aku sempat menunggumu hingga petang, tapi kamu tidak juga datang. Dan, tidak ada satu patah katapun yang terbentang.
.
.
Tulisannya terlintas begitu saja. Ditemani dengan detik detik senja nya SMK Negeri 3.
Nandini, Balikpapan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu dan Waktu
Romancetentang angin yang membawa hati seseorang terbang tidak kembali.