i.l.m.c.b-07

17.2K 1.9K 127
                                    

Entah apa yang lagi dibicarakan Fahlan sama orang di sebrang sana, tapi yang gue yakin itu pasti bokapnya Fahlan. Kayaknya sih bokapnya Fahlan mau pulang gitu waktu gue denger percakapan mereka yang nyebutin kalo Fahlan mau jemput dia ke bandara.

Fahlan yang masih tetap dengan ekspresi paniknya kemudian melangkah pergi ninggalin gue, tapi sebelumnya gue udah sempet narik lengannya "mau kemana ?" Tanya gue

"Gue mau jemput bokap gue" jawab Fahlan. Nah gue bener kan, bokapnya.

"Gue ikut ya ?" Fahlan masang muka kaget waktu gue nanya itu.

"Nggak, ngapain sih pake ikut ?" Bentak Fahlan

"Isss..gue ikut pokoknya" rengek gue ke Fahlan.

Gak tau dia setuju ngajak gue atau nggak, dia pergi gitu aja dengan ekspresi jengkel. Gue ngikut aja di belakangnya Fahlan sampe ke mobilnya.

.

Hampir satu jam perjalanan dari rumah Fahlan ke bandara, dan kita akhirnya sampe. Baru turun dari mobil Fahlan langsung buru-buru masuk ke dalam bandara --kayak bokapnya bakal hilang aja deh-- nah gue di belakangnya Fahlan ikut-ikutan lari ngejar dia.

Setelah lari-lari sprint berasa lagi lomba atletik di bandara, Fahlan berhenti di depan dua orang pria dewasa tapi wajahnya gak tua-tua amat, yang satunya sekitar umur 30 dan yang satunya sekitar umur 28 lah. Kedua pria itu melambaikan tangan ke arah Fahlan dengan penuh suka cita.


Gue gak tau yang mana bokapnya karna di situ kan ada dua orang. Pria yang lebih tinggi berkulit kuning langsat itu terlihat sangat bugar dan lumayan ganteng dengan kemeja merah dan jeans biru tua yang dikenakannya, gak lupa sneakers warna putih di kakinya. Kalo pria yang satunya lagi, aduh, dia itu kelihatan imut, gue aja kaya liat Fahlan ke-2. Kulit putih pucatnya dan bibir merahnya menambah kesan imut dengan hoddie hitam kebesaran dan jeans biru pendek yang dikenakan pria yang tingginya hanya sampai sebahu pria yang satunya itu.

Gue ikut menghampiri 2 orang tadi bersama Fahlan yang udah ada di situ sambil berbicara ke Fahlan "Alan, Daddy kangen sama kamu" ujar Pria yang tubuhnya lebih tinggi tadi sambil memeluk Fahlan. Oh, jadi ini Daddy yang di telfon tadi, ini berarti bokapnya Fahlan.

"Anak papi, lama banget udah gak ketemu" pria yang lebih pendek ikut-ikutan memeluk Fahlan  dengan agak jinjit, soalnya Fahlan lumayan tinggi.

"Fahlan juga kangen banget sama Daddy sama Papi" balas Fahlan membalas pelukan kedua orang pria dewasa itu.

Eh, bentar deh bentar. Yang satunya Daddy, bokapnya yang tadi nelpon dong? Terus Papi ? Siapanya njir? Kok? Loh?

Beberapa detik kemudian Daddy dan Papinya itu mungkin sadar dengan keberadaan gue, mereka berdua langsung menatap gue tajem banget kaya mau bunuh orang

"Ini siapa, Lan ?"


.

Fahlan

Astaga gue lupa kalo tadi ke sini bawa  Novian. Lagian ngapain juga dia ngikutin gue sampe ke dalam bandara coba. Mampus gue, Daddy nanyain dia lagi.

Lidah gue yang kaku banget mau jawab pertanyaan Daddy, "Ini--"

"Novian om, adek kelasnya kak Fahlan" potong Novian, tuh kan, gak tau malu banget main salaman ke Daddy sama Papi gue.

I Love My Cute Bastard ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang