O

18 3 1
                                    

"Aku pulang," ucap namja berseragam yang habis mendorong pintu rumahnya.

Kosong.
Park Jimin yang melihat 'rumahnya' tidak ada suara sedikit pun lantas menghela lalu ia berjalan ke arah ruang tamu untuk mengistirahatkan sejenak badannya yang terlampau lelah akibat kejadian di sekolah tadi.

Hufft..
Namja itu kembali menghela setelah ia berhasil menidurkan badannya di sofa panjang milik keluarganya yang baru saja diganti oleh sang ibu.

Ia menaruh dan melipat lengannya di atas matanya yang tertutup lantas mencoba untuk tertidur agar ia bisa sedikit saja mengalami hal yang menyenangkan.

"Ohh.. anakku sudah pulang?" suara yang tiba-tiba didengar oleh Jimin membuat namja itu lantas mengangkat lengannya dan membuka matanya lalu ia pun segera membuat badannya menjadi terduduk.

"Ahh.. ibu belum pergi?" tanya sang anak yang melihat ibunya yang masih cantik memakai celemek. Sepertinya sang ibu baru saja mengerjakan suatu hal di dapur.

"Iya anakku, sudah lebih dari 1 bulan ibu meninggalkanmu untuk perjalanan bisnis jadi disaat ibu mempunyai waktu luang yang sedikit ibu mencoba untuk memberikan kasih sayang ibu padamu," ucap sang ibu sambil mengelus puncak kepala anaknya yang tepat disampingnya sambil tersenyum.

Si anak yang mengetahui ibunya mempunyai sedikit waktu lantas tersenyum senang lalu memegangi lengan ibunya yang sedang mengelus kepalanya.

"Benarkah?" tanya anaknya kepada ibunya itu.

"Benar," ucap sang ibu sambil tersenyum, "tapi maaf nak, ibu hanya dapat membuatmu makanan karena tadi saat ibu sedang memasak tiba-tiba sekretaris ibu menelepon dan memberitahu bahwa klien ibu yang di Jepang meminta ibu untuk menghadiri acara perusahaannya," ucap sang ibu lagi dengan raut muka sedih.

Sang anak yang mendengar hanya tersenyum mewajarkan (mungkin) lalu mengambil tangan ibunya untuk digenggam olehnya.

"Tidak apa bu, aku tau ibu sibuk nanti juga akan ada ayah yang menemaniku," ucap sang anak menenangkan ibunya dengan berbicara sambil mengelusi tangan ibunya yang ia genggam.

Si ibu yang mendengar anaknya tidak keberatan pun menghela nafas lega lalu tersenyum, "terima kasih Park Jiminnya ibu yang sangat manis, ibu janji nanti saat ibu kembali dari Jepang ibu akan membelikanmu hadiah."

Sang anak yang mendengar tersenyum, "baik ibu, ya sudah aku ingin ke kamar ya karena sepertinya bajuku sangat kotor karena tadi aku bermain basket dengan Taehyung." lalu sang anak pun pergi menuju tangga yang akan membawanya kepada kamar yang sebenarnya menjadi rumah untuknya.

...

L I ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang