Lei-Huo

Berjuanglah Ayah!

You - Hiong berjalan menyusuri Koridor. Di depan kamar ayah nya, You - Hiong terdiam tak bergerak sedikitpun. Dia menunduk. Mata nya berkaca-kaca.

Tok! Tok! Tok!

Pintu kamar Mentri Sei-ken di ketuk. Pintu terbuka. Terlihat seseorang yang sudah tua renta. You - Hiong menatap mata ayah nya.

Sesaat, ia berpaling dari pandangan ayah nya. Air mata nya bercucuran keluar dari kelopak mata nya. Rasa sedih yang ia jalani mulai terasa. Lalu You - Hiong memeluk ayah nya yang sudah tua renta.

Mereka saling berpelukan. Hingga air mata mereka tidak lagi bisa dibendung. You - Hiong mendudukkan ayah nya di sebuah kursi. You - Hiong juga ikut duduk menatap ayah nya.

"Ayah, maaf kan aku yang saat ini. Aku selalu mempermalukan ayah. Kapan aku bisa membantu ayah? Aku hanya akan menyusahkanmu yah. Aku anak yang bodoh. Maafkan aku." Lalu You - Hiong kembali memeluk ayah nya.

" Tidak apa. Mari kita selesaikan masalah keluarga kita ini bersama. Kini tidak lagi ada ibu untukmu. Ayah juga minta maaf nak. Ayah yang menceraikan ibumu. Kasihan kamu ya nak,"

Disitu, udara hangat mulai terasa. Terasa sekali. Kehangatan bisa dibuat ketika kau menyelesaikan masalah dengan adil, tanpa kekerasan, dan saling memaafkan. Tanpa itu, mungkin udara dingin yang ada.

Lalu You - Hiong pamit untuk kembali menyelesaikan tugas nya di dapur. Ayah nya mempersilah kan anak nya untuk bekerja. Sungguh keluarga yang romantis ya...