{2}

36 1 0
                                    

"Kamu!" Ryssa berdiri dari duduknya lalu menunjuk sang lelaki dengan telunjuknya. Edalyn yang duduk disamping Ryssa pun ikut berdiri dan menyingkirkan tangan Ryssa yang menunjuk kearah sang lelaki.

"Tidak sopan Ryssa, menunjuk-nunjuk orang seperti itu. Apalagi orang itu lebih tua dari dirimu," ucap Edalyn memperingati gadisnya.

"Kalian sudah pernah bertemu sebelumnya?" tanya Elwin dengan dahi yang berkerut.

"Iya om, kami sudah pernah bertemu sebelumnya," ucap sang lelaki lalu tersenyum, mengundang tatapan aneh dari Ryssa. Bertanya-tanya apakah orang yang ia temui kemarin adalah seorang iblis yang sekarang telah berubah menjadi malaikat.

"Iya dad! Dia yang menabrak mobil Ryssa! Dia yang membuat Ryssa harus pergi dari rumah ini!" bentak Ryssa kesal, tersadar dari kebingungannya dan mengingat kejadian yang kemarin ia lalui.

"Sudahlah Ryssa, semua sudah terjadi. Tapi, apakah kalian sudah berkenalan?" tanya Elwin menatap Ryssa dan sang lelaki yang ditanggapi gelengan singkat dari sang lelaki dan dengusan tak sudi yang berasal dari Ryssa.

"Perkenalkan, namaku Alfian Alzerlin Elliot. Kamu bisa panggil aku Alfi, dan mulai besok kau adalah sekretarisku dikantor," ucapnya memperkenalkan diri, mengulurkan tangan kanannya dan menunjukkan senyum miringnya yang membuat Ryssa terdiam. Memuja ciptaan Tuhan yang terlihat begitu sempurna dimatanya.

Ryssa menggelengkan kepalanya, menyingkirkan pikiran anehnya. Edalyn menyenggol Ryssa, menandakkan Ryssa untuk menjabat tangan Alfi.

"Namaku Caryssa Amelia Keenan. Eum, panggil aku Ryssa aja," ucapku malas lalu menjabat tangannya. Disaat Ryssa ingin melepaskan jabatan tangan Alfi, ia malah menahannya dan mendekat kearah kuping Kary.

"Kuharap kita bisa berteman baik, Ryssa," bisiknya dikuping Kary dan meniupnya pelan. Membuat bulu kuduk Ryssa berdiri dan matanya yang meremang.

Alfi menjauhkan tubuhnya dari tubuhku lalu kembali duduk disamping ayah Kary. Masih dengan senyuman miringnya.

"Ryssa, kamu dianter ke apartemennya sama Alfi ya," ucap Elwin, membuat senyuman miring diwajah Alfi semakin terlihat. "Tadinya kamu memang diantar Mang Hed, tapi kan ada Alfi disini. Jadi sekalian aja, hitung-hitung sebagai perkenalan untuk dikantor nanti. Lagipula, Alfi tidak keberatan kan?"

Alfi mengalingkan mukanya dari Kary lalu menatap Elwin.

"Tentu om, aku akan mengantarkan Ryssa sampai apartemen dengan aman dan selamat," ucap Alfi, seraya membalikkan kepalanya kearah Ryssa dan tersenyum –sangat sangat manis. Membuat Ryssa bergidik ngeri.

Ya Tuhan, firasatku sangatlah buruk tentang ini. Batin Ryssa berbicara.

-----

"Kupikir sudah seharusnya aku mendapatkan kata terima kasih?" tanya Alfi memecah keheningan yang tercipta semenjak mereka berkendara menuju apartemen Ryssa. Ryssa yang mendengar ucapan Alfi hanya mendengus tak suka.

"Cih, gausah sok sopan gitu deh. Kemarin saja lagaknya songong. Dan apa itu? Terima kasih?" decih Ryssa seraya memutarkan kedua bola matanya.

"Sama-sama," balas Alfi, dengan nada main-mainnya.

Kary memutarkan kedua bola matanya.

"Untuk apa aku berterima kasih? Bahkan kamu yang mulai ini semua," kata Ryssa, tidak percaya dengan pendengarannya. Belum sempat Alfi menjawab, Ryssa kembali mengeluarkan kata-katanya.

"Dengan ya Tuan Alfian Alzerlin Elliot, saya tidak sudi berterima kasih pada anda, anda telah membuat saya harus angkat kaki dari rumah saya sendiri karena mobil Lamborghini sialan anda itu!" emosi Ryssa meluap begitu saja dan memukul kencang lengan Alfi kencang.

She's DreamingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang