· more than suck ·

1.6K 257 24
                                    

Tugas mos tuh nggak pernah normal. Kayak tugas hari terakhir ini.

"Kalian kudu foto sama kambing, nggak ada penolakan!!"

Gue pulang telat hari ini, soalnya kebagian bersihin kelas. Nggak sendiri sih bersihinnya, tapi gue pulangnya yang sendiri.

Waktu lewat gerbang, komdis yang jaga ada Jaewon sama Yuta. Yaudah gue lewat biasa. Cuman pas mau lewat tuh Yuta nyegat.

"Elo gugus Ivan Pavlov ya?"

"Iya, Kak. Kenapa?"

"Bilang sama kelas lo kalau inagurasi besok kudu ada perwakilan. Gue denger dari pemandu, kelas lo nggak ada yang mau tampil."

"Wah kasih tau ketua suku aja, gue nggak ada urusan, Kak."

"Kalo sampe pesan ini nggak lo sampein ke kelompok lo, besok elo yang tampil. Kalau berani lo kabur, mos lo nggak gue lulusin."

Sialnya gue mau bacot lagi malah ditinggal sama dia. Tinggal ada Jaewon di depan gue. Dia berdiri sambil senderan di pager.

Sok keren sumpah.

"Gausah dilawan, jalani aja daripada bikin kelompok lo susah. Malunya mos juga sekali ini doang kan," dia ngoceh.

Gue diem. Males denger. Saran dia nggak ada yang guna. Gue udah terlanjur sakit hati.

Gegara dia bikin malu gue di depan kakak komdis lain dan temen seangkatan gue.

"Pulang sana, udah sore," katanya lagi.

"Ya siapa juga yang mau nginep sekolah kan!!"

"Ketus banget. Untung gue sabar, nggak kayak komdis lain yang suka bentak."

"TAPI LO BIKIN MALU ORANG!!"

"Santai dong. Gausah ngegas."

"Lo tuh nyebelin tau nggak sih?"

"Tau lah. Kan gue sengaja."

"Bodo amat!" baru aja gue mau pergi, tapi gue urungin.

Ada hal yang mau gue tanyain ke dia. Kali kali aja dia mau nolong gue kan.


























"Kak."

"Hm?"

"Foto sama kambing itu beneran? Kudu banget ya?"

Dia diem sebentar. Abis itu deketin gue. Dia ngeliat name tage gue.

Nggak kaget sih kalau dia nggak tau siapa gue. Lagian yang dia sadisin juga banyak.

Walau gue yakin dia tuh nggak bisa sadis. Nggak bisa sinis juga. Palingan nyebelin.

"Gini ya, Jen. Lo tuh kudu nurut semua hal yang bisa lo lakuin. Pada dasarnya konsep mos, ospek, apalah itu cuman ngetes seberapa lo berpikir kritis. Jadi kalau ada hal yang bisa dijangkau sama nalar yang bisa lo lakuin, ya lakuin aja."

"Gue nggak nyangka orang kayak lo bisa bijak."

"Sangar ya?"

"Nggak pantes!!"








Setelahnya gue lanjut jalan. Pas gue noleh ke belakang, dia senyum sinis ke gue. Bukan, bukan sinis deng.

Kayak smirk gitu.









Kayak smirk gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[3] katanya benci; jennie · jaewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang