⚛N-19⚛
"Natasha." Dan akhirnya aku menyebutkan namaku juga. Aku terpaksa melakukannya agar pria ini tidak membuntutiku lagi.
Begitu aku menyebutkan namaku, pria di hadapanku terdiam tanpa makna. Aku tak bisa menafsirkan apa yang ada di pikirannya—yang tidak penting juga untukku. Jadi, kuputuskan untuk pergi.
Tapi begitu aku berbalik badan untuk melanjutkan perjalananku lewat trotoar—yang entah ke mana tujuanku sebenarnya—tiba-tiba seseorang mendorongku terhempas ke samping.
Aku terjatuh tersungkur di jalanan. Kepalaku membentur aspal.
Dan, gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Glass of Latte
Short StoryHanya dengan segelas latte dan seorang pria dan seorang wanita. August 2017 © by Yanti Nura,