⚛N-9⚛
Aku menyaksikan pria itu meminum latte-nya selama sekitar lima detik sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menyisakan minumannya hingga setengah gelas. Dia menatapku sekejap, dan aku juga menatap matanya. Aku menyadari dia berdiri dengan setengah gelas latte masih di genggamannya.
Tiba-tiba dalam sekejap mata, dia menuangkan latte itu ke wajahku!!!
Oh My God! Persetan! Dasar pria keparat sialan! Sumpah demi apa pun, tiba-tiba aku membencinya setengah mati.
"Apa-apaan kau?!" aku membentakinya keras sekali dengan wajah yang penuh cairan latte.
Pria itu menatapku dengan senyum yang licik. Ha, dia puas sekali! Kemudian dia berucap dengan santai, setengah mengejekku, "Itu untuk pembicaraan baik-baiknya."
Sialan. Pria kurang ajar. Sejujurnya aku ingin mengatainya sepuasku setelah apa yang dia perbuat, tapi mengingat ada Nyonya Ally di sampingku, jadi aku terima diam saja daripada nantinya akan menambah masalah menjadi lebih rumit lagi atau bisa jadi aku malah dipecat gara-gara itu.
Menyebalkan sekali. Setelah pria itu menatapku jijik, dia pergi begitu saja dari tempatnya. Berjalan menuju pintu kafe, lalu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Glass of Latte
Short StoryHanya dengan segelas latte dan seorang pria dan seorang wanita. August 2017 © by Yanti Nura,