Chapter 2

419 42 7
                                    

Namja bertubuh mungil yang bergulung dengan selimut tebal sedang memejamkan matanya pulas.
Sampai,ia tidak tahu jarum jam menunjukkan pukul 07.15.
Salahkan dia yang sering begadang sampai larut malam bersama teman-temannya.

Ia tinggal sendiri tanpa ada kedua orang tua disampingnya,karena keluarga Ryeowook termasuk bukan keluarga yang harmonis seperti keluarga yang lainnya.
Orang tuanya sering bertengkar membuatnya ia tidak tahan tinggal dirumahnya bersama orang tuanya.
Ia lebih memilih menyewa Apartement untuk ditinggali sendiri,Apartement yang sederhana dan tidak terlihat mewah.

Ia juga memiliki adik perempuan bernama Kim Hyuri. Hyuri masih berumur 14 tahun.
bedanya, Hyuri sekarang tinggal bersama orang tuanya karena ia tidak ingin membuat adiknya ikut masuk dalam masalahnya.
Ia juga sangat menyayangi adik perempuannya itu.

...
Bunyi ponselnya terdengar nyaring membuat tidurnya terganggu,Ryeowook membuka matanya pelan untuk menyetarakan dengan cahaya matahari yang tepat menyinari matanya melalui celah gorden.

Ryeowook membaca pesan yang baru saja dikirim adiknya

"Oppa apa kau sudah bangun?"

"Iya, aku sudah bangun. Terimakasih sudah membangunkanku,Hyuri ah"

"Nanti jika aku ada waktu,aku akan menemuimu. Jaga kesehatanmu,oppa"

Ryeowook hanya membaca pesan itu tanpa ada niatan untuk membalasnya. Ia mematikan ponselnya dan membersihkan diri untuk bersiap ke sekolah.

.........
Ryeowook mengendarai mobilnya pelan tanpa ada niatan untuk menambah kecepatan agar ia segera sampai disekolahnya.
Matanya fokus dijalanan tapi fikirannya melayang entah kemana.
Bibirnya terukir senyum,Senyum miris yang ia tujukan untuk dirinya sendiri.
Ia tidak pernah merasa bahagia saat berada bersama keluarganya,hidup dan keluarganya sudah hancur.
Dan ia yakin jika keluarganya tak akan menjadi baik seperti dulu.

"Shit! Ini adalah hidupku. Dan aku akan membuat diriku bahagia sendiri" Ryeowook terkekeh pelan dengan pemikirannya. Dia akan bahagia dan selalu bahagia.

....
Mobilnya memasuki latar sekolah yang cukup luas,ia memparkirkan mobilnya dan mematikan mesin mobilnya,Ryeowook keluar dari mobilnya untuk menuju kelasnya.

Baru satu langkah ia berjalan,langkahnya berhenti karena dihadang segerombolan geng yang diketuai oleh Myung Jin
Ryeowook mendecih pelan saat melihat wajah Myung Jin yang menyeringai didepannya,ia mengacuhkan Myung Jin dan memilih melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu sambil menabrak bahu Myung Jin kasar.

"Hei kau mau kemana?" Teriak Myung Jin.

"Kau telat sekarang. Apa orang tuamu tidak membangunkanmu?"
"Astaga. Aku lupa,kau kan anak haram jadi kau pasti tidak punya orang tua yang membangunkanmu setiap pagi" seru Myung Jin. Teman-temannya tertawa saat mendengar ucapan Myung Jin.

Tanpa aba-aba,Ryeowook langsung memukul wajah Myung Jin hingga tubuhnya terjengkal kebelakang.
Matanya merah, menyorotkan kebencian yang luar biasa.
Ryeowook mencengkram kerah leher Myung Jin dan mengatakan "apa kau fikir aku anak haram seperti ucapanmu itu? Mereka bukan orang tuaku,brengsek"

Bugh

Ryeowook kembali memukul wajah Myung Jin keras.
Myung Jin yang tidak terima dipukul oleh Ryeowook,lalu membalas memukul tubuh Ryeowook.
Myung Jin dibantu teman-temannya sedangkan ia berkelahi sendiri.
Sudut bibirnya mengeluarkan darah karena Myung Jin memukul wajahnya bertubi-tubi

Ryeowook berdiri dan memukul perut Jiyoung hingga Jiyoung terjungkal.
Ia kesal dengan Jiyoung karena Jiyoung memegang tangannya membuat ia dipukul berkali-kali oleh Myung Jin.
Dalam hatinya ia mengumpat karena dirinya begitu lemah dalam hal menguasai emosinya.

"Hei kalian" teriak Justin saat melihat Ryeowook dikroyok oleh geng dengerous man
Mereka berhenti dan menatap Vincent,Justin dan juga Liem.

Mereka bertiga berjalan mendekati Ryeowook dan menolongnya untuk berdiri.

Vincent berjalan mendekati Myung Jin dan tersenyum miring
"Ah.. ternyata selain pengecut kalian juga suka berkelahi dengan cara berkroyokan ya?" Kekeh Vincent

"Siapa yang pengecut?" Murka Myung Jin

"Tentu saja kau. Kau fikir ada orang yang pengecut selain kalian ?" Kata Vincent menatap Myung Jin nyalang.

Bugh

Sebuah pukulan keras mengenai pipi Vincent dan membuatnya terjengkal kebelakang.
Ryeowook segera membalas pukulan itu ke pipi Myung Jin,kemudian menghajarnya sampai beguling-guling ditanah.
Justin memukul kepala Ken dengan kekuatan yang tidak bisa dibilang pelan, sedangkan Liem berlari menerjang tubuh Jiyoung.

Seketika nafsu dari masing-masing geng memanas.
Perkelahian tidak bisa dihindari lagi padahal mereka masih dilingkungan sekolah.

"Arghhhh brengsek" Ryeowook menggeram dan memukul perut Myung Jin hingga Myung Jin jatuh terlentang diparkiran.

"YA!! APA YANG KALIAN LAKUKAN?" seru kepala sekolah yang melihat murid-muridnya berkelahi dilingkungan sekolahnya.

T.B.C

Jangan lupa buat komen ya.
Yang nunggu moment kyuwook,sabar.
Makasih😄

We Would Be LovingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang