keduapuluhempat

12 0 0
                                    


Hari itu, tepat sehari sebelum hari kemerdekaan.
Hari itu, tepat sebelum hari dimana kamu akan mengatakan sesuatu,aku sudah mengetahuinya.
Kamu menemukan seseorang yang baru, yang lebih baik dari seorang yang lama.
Ah aku terlalu memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Maksudku, orang baru. Dan tentu saja bukan akulah orang lama itu.
Terlalu lucu jika aku menjadi seseorang yang lama di hidupmu.

Tepat sehari sebelum hari kemerdekaan,
Di acara puncak hari ulang tahun sekolah,
Aku mencarimu, maksudku. Kamu dan teman temanmu, walaupun secara teknis temanmu adalah temanku juga
Dan begitupun status kita berdua.

Aku menemukanmu,
Di payung samping mushola sekolah,
Duduk bersama wanita yang sangat beruntung itu.
Tersenyum dan tertawa bersama.
Maaf, maaf jika aku lari ketika melihatmu dan dia.
Maaf, jika aku belum bisa memberikan sebuah dukungan agar kamu berani mengungkapkan perasaanmu.
Karena itu adalah salah satu hal terbodoh yang aku lakukan saat itu.

Bagaimana bukan hal yang bodoh?
Saat aku sedang dalam keadaan yang hancur, dan masih bisa memberikan semangat kepada kamu,si pembuat hancur.
Sumpah, aku tak sekuat itu.

Tepat pada saat aku pergi, kamu mengajaknya di samping mushola.
Pulang-pulang, kamu terlihat bahagia.
Seolah telah menemukan sesuatu yang kamu puja sedari dulu.
Seolah kamu sangat bahagia telah diterimanya.

Diantara keramaian di malam itu, diantara nyanyian lagu-lagu yang merdu, diantara kegelapan malam yang pekat, diantara kamu yang bahagia telah mendapatkannya.
Ada aku, yang tersenyum, seolah aku bahagia. Seolah aku tak pernah hancur. Tertawa menutupi sakit hati yang mendalam.

Dan sebagai teman yang baik, aku harus memberikan ucapan selamat kepada temanya yang baru mendapatkan kebahagiaanya bukan?

Itulah yang aku lakukan.

Semoga kau lebih bahagia dengannya.
Dengan seseorang yang baru.
Kelak, aku akan lebih bahagia juga.
Meski tanpa kamu.



Maaf jika aku selalu mencintaimu dalam diam.
Menyebutmu dalam doa di saban pagi.
Menulis sesuatu tentang mu.
Dan terlalu berharap pada semua yang kita jalani bersama kurang dari setahun ini.

Kata dalam UngkapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang