ch.3

3K 307 27
                                    

"DASAR GILA!  TAK WARAS!" terdengar teriakan dari seorang wanita.  Terjadi peran di rumah benuansa eropa itu. 

"EOMMA! APPA!" suara seorang anak lelaki menggelegar. 

Bhug! 

"HYUNG!" Teriak anak itu.  Emosi anak itu bercampur antara Marah dan sedih.  Ia menangis dalam kemarahan. 

"MENYUAKI SESAMA JENIS HAH?!" Suara berat milik seorang pria terdengar.  Mari kita lihat apa yang terjadi. 

Seorang anak lelaki sudah terjatuh.  Wajahnya penuh darah namun bibirnya tersenyum meremehkan. 

Seorang anak lelaki yang lain mencoba menghentikan pertengkaran itu.  Mereka terlihat sangat mirip.

"Appa!  Eomma!  Berhenti!" teriaknya.  Seorang pria menatapnya tajam. 

Bhug!

Dia kemudian meninju anak itu. Anak itu jatuh tersungkur.  "Diam kau Makeu!" teriak lelaki itu.  Anak yang lainnya bangkit.

"Yak appa!  Kau boleh memukul bahkan membunuhku" ucap anak itu.  Nadanya rendah dan tajam. 

"TAPI JANGAN KAU COBA COBA MENYENTUH ADIKKU!" teriaknya penuh amarah. 

"As Your wish Mark!" tangan lelaki itu mengambil botol kaca.  Lalu mengangkatnya perlahan. 

Makeu mencari benda apapun sebelum akhirnya botol itu pecah di kepala hyung nya. 

Trang! 

Berhasil.  Dia berhasil memecahkan botol.  Mata pria itu kini menatap Makeu marah. 

Botol dengan ujung tajam masih setia di genggamnya.  Pria  itu mendekat ke arah Makeu. 

"Aah!  Sakit! " Makeu mengerang kesakitan saat beling tajam itu digoreskan ke tubuhnya. 

Bhug!  Bhug!  Bhug!  Bhug! 

"SUDAH KUKATAKAN JANGAN MENYENTUH ADIKKU!" Mark memukul pria itu tanpa ampun. 

"BERHENTI MARK ATAU ADIKMU MATI!" Mark menoleh.  Adiknya itu kini sedang menangis.  Dia ditodong pistol oleh seorang wanita. 

Mark berhenti kemudian menarik adiknya.  "Apa salahnya mencintai sesama jenis" ucap Makeu di tengah tangis. 

"Itu lebih baik dari pada tidur dengan orang yang berbeda tiap malamnya.  Tidak punya rasa kemanusiaan.  Tidak peduli keadaan sekitar" lanjutnya.  Dia memegang tangan Mark keras. 

"Hyung,  kita pergi saja dari sini“ ucap Makeu.  Dia menarik tangan Mark meninggalkan rumahnya. 

"PERGI SAJA SANA!  TAK USAH KEMBALI!  BAHKAN JIKA KAU SUDAH MENJADI BANGKAI AKU TAK AKAN MAU MENGAKUIMU SEBAGAI ANAKKU"teriak wanita itu.  Tapi kedua Mark itu tak peduli. 

Mereka berjalan tanpa arah.  Akan kemana mereka itu urusan belakangan.  Yang jelas mereka harus pergi menjauh dari neraka dan kedua iblis didalamnya. 

"Hyungie" panggil Makeu.  Pipinya masih lebam karena pukulan tadi.  Mark menatap adiknya iba.  "Iya?" tanya Mark. 

"Aku lelah.  Aku lapar" Makeu mulai terisak.  Dia benar benar lelah dan lapar. 

"Hyung hanya punya sedikit uang mari makan ramyeon" ajak Mark.  Makeu mengangguk senang.  Mark berlutut lalu menepuk pundaknya.

"Aku akan menggedongmu.  Naiklah ke punggungku" ucap Mark.  Makeu mengangguk lalu naik ke punggung Mark. 

Ini alasan kenapa Makeu jauh lebih menyayangi Mark dibanding kedua orang tuanya.  Mark lebih dewasa dibanding kedua orang tuanya.  Dia tidak peduli jika kakaknya menyukai sesama jenis.  Dia menyayang kakaknya apa adanya. 

MISSION DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang