Mark sudah keluar dari rumah sakit. Makeu mengandeng tangan Mark semangat. Makeu ingin menunjukan kamarnya yang baru di rumah Taeyong.
"Ini kamar kita! Di sebelah sana tempat tidur ku arraseo?" ucap Mark menunjuk ke sisi kanan. Mark menagguk.
Makeu menarik tangan Mark lagi menuju lemari. Dibukannya pintu lemari. "Lihat, kita tidak kekurangan baju lagi" ucap Makeu. Mark membulatkan matanya.
Mengapa Taeyong sebaik ini? Padahal, mereka baru saja bertemu. Taeyong. Apakah Ia malaikat yang dikirim tuhan untuk mengisi kebahagian Mark dan Makeu?
"MAKAN SIANG SUDAH SIAP!" Teriakan Taeyong menggema di seluruh penjuru rumah. Empat anak dari dua kamar yang berbeda menuju ruang makan.
Mereka menduduki kursi masing masing. "Hyung" panggil Haechan. Taeyong menoleh.
"Hyung kemarin memesan banyak tempat tidur untuk setiap kamar. Hyung juga punya meja makan dengan kursi yang banyak, kenapa?" tanya Haechan.
"Kenapa ya.... " Taeyong terlihat berfikir. "Aku tidak tahu" jawab Taeyong kemudian. Haechan tidak ambil pusing. Dia melanjutkan makannya.
"Oh iya" Taeyong berseru. Semua mata tertuju padanya. "Aku ingin mengajak kalian jalan jalan ke Busan esok hari" ucap Taeyong.
"Jinjja?!" Haechan berseru senang. Taeyong mengangguk.
"Bagus juga. Aku ingin menghirup udara segar. Sudah lama aku mendekam di rumah karena penyakitku. Sekarang aku sudah sembuh" ucap Renjun.
"Aku senang, kalian setuju. Baiklah aku akan pergi sebentar. Kalian bisa bermain main disini" ucap Taeyong kemudian beranjak dari kursinya.
Usai Taeyong pergi keadaan jadi ricuh. Semua meanyakan seperti apa keadaan Busan.
"SEBENTAR SEMUANYA" Mark berteriak. Semua menoleh kepadanya.
"Taeyong-ssi sudah menampung kita disini. Tapi apakah kita sudah membantunya?" ucap Mark. Semua diam.
Mark benar. Selama ini mereka belum membantu Taeyong. semua diam memikirkan bagaimana cara mereka mebantu Taeyong. Makeu memetikan jarinya seprtinya, dia mendapatkan ide.
"Begini saja kita melakukan hal yang bisa kita lakukan" ucap Makeu. semua memandang Mark bingung. "Ish! Maksudku kita akan menyalurkan bakat kita didalam rumah ini" Makeu memperjelasn perkataanya.
"Aku berbakat dalam bersih bersih! aku akan bersih bersih rumah ini. tapi aku perlu bantuan kalian" ucap Haechan. Semua menagguk setuju.
"Aku akan memasak makan malam!" seru Mark.
"Aku dan Renjun akan berbelanja" ucap Makeu. semua meangguk. Renjun dan Makeu memakai mantel mereka untuk pergi ke supermarket terdekat. haechan mulai membersihkan rumah dibantu Mark. Rumah itu terlalu besar untuk mereka berdua. Tak heran mereka sering beristirahat untuk melepas penat.
"Aish Jinjja!" Mark mengeluh. Haechan tertawa melihat Mark. "Kenapa rumah ini besar sekali sih" Kleuh Mark.
"Jangan khawatir Hyung, masih ada satu lantai lagi menanti untuk dibersihkan" Ucap Haechan sembari tertawa. Mark menatap Haechan. Keadaan Haechan sebenarnya tidak beda dengannya. penuh keringat dan kelelahan. Tapi, Ini belum cukup untuk membalas kebaikan Taeyong bukan?
Di tempat yang berbeda, Renjun dan Makeu memegang list belanja dan sejumlah uang yang sangat sedikit. padahal semuanya telah memberi uang mereka. Haechan sebesar 10 won, kemudian Mark 5 won, Makeu 3 won, dan Renjun 20 Won.
"Hyung, uang kita tak akan cukup meski hanya membeli satu butir cabai di tempat ini" ucap Renjun. makeu menghela nafas berat.
"Aku tahu. Aku sering belanjan disana dengan Mark hyung!" ucap Makeu sembari menarik tangan Renjun. Mereka keluar supermarket itu tanpa membeli apapun. tentu saja hal itu dicurigai oleh satpam.
![](https://img.wattpad.com/cover/120146462-288-k398101.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION D
FanfictionKami memang tak punya hubungan sedarah, tapi kami saling menyanyangi. Status kami mungkin "Tiri" tapi kami saling nencintai. Lee Taeyong. Mungkin kau tidak melahirkan kami, Tapi kau membesarkan kami dengan cinta kasih. Kami tahu, suatu saat har...